1.215 Peserta Lakukan Skrining Gigi di Kota Tegal, Pemkot Tegal Berhasil Raih Rekor MURI

1.215 Peserta Lakukan Skrining Gigi di Kota Tegal, Pemkot Tegal Berhasil Raih Rekor MURI

REKOR MURI- Piagam penghargaan MURI diserahkan langsung oleh Perwakilan MURI Ari Andriani kepada Pemkot Tegal di Rumah Dinas Wali Kota Tegal.-Meiwan-Radartegal.disway.id

Dadang berharap dengan diraihnya penghargaan MURI dapat memotivasi jajaran pemerintah di Kota Tegal. 

"Semoga bisa memotivasi kawan-kawan di Kota Tegal yang nanti dikomandoi  oleh Pak Sekda untuk terus bekerjasama," lanjutnya. 

"Mungkin tidak hanya dengan Muhammadiyah saja, untuk mempercepat agar semua anak dapat terskrining sehingga lebih dini terantisipasi,” harap Dadang.

BACA JUGA: Pecahkan Rekor MURI, 394 Siswa SD Sikat Gigi Bersama di Pekalongan

BACA JUGA: Catat Rekor MURI, bank bjb Fasilitasi Masyarakat Keraton Solo Berinvestasi di Pasar Modal

Perwakilan MURI Ari Andriani menyampaikan bahwa rekor tersebut merupakan kolaborasi yang luar biasa antara UMY dengan Pemkot Tegal.

“MURI tentu sangat mengapresiasi kegiatan yang sangat luar biasa itu, dan kami mewakili Ketua Umum MURI Bapak Jaya Suprana mengumumkan sekaligus mengesahkan bahwa kegiatan skrining Kesehatan Gigi dan Mulut Menggunakan Aplikasi IDCRA Peserta Terbanyak 1.215 peserta resmi tercatat di museum rekor dunia Indonesia sebagai rekor yang ke 11.875,” ujar Ari Andriani.

Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UMY Edywn Saleh dalam kesempatannya menyampaikan bahwa IDCRA awalnya dikembangkan oleh teman-teman mahasiswa sejak tahun 2018 .

“Berangkat dari mereka, sejak profesi mengembangkan IDCRA ini dibimbing langsung oleh dokter gigi Elma spesialis konservasi, karena kepedulian terhadap bagaiamana kita bisa mendeteksi terhadap resiko caries pada anak-anak,” ujar Edywn.

BACA JUGA: Mitos Mimpi Gigi Copot, Benarkah Menjadi Pertanda Kabar Duka?

BACA JUGA: Mitos atau Fakta, Benarkah Gigi Gingsul Membawa Sial? Begini Tinjauan Medisnya

Menurut Edywn yang terjadi saat ini, anak-anak ketika bertemu dengan dokter gigi pasti membayangkan giginya akan dicabut atau disuntik. Oleh karena itu pihaknya mencoba mendatangi anak-anak melalui skrining serta memberi tahu resiko apa yang dimiliki terhadap kesehatan gigi. 

Kemudian dari hasil skrining akan memunculkan skor bahwa anak tersebut mempunyai resiko tinggi atau tidak terhadap kesehatan giginya serta memunculkan rekomendasi kepada orangtua maupun guru bahwa anak-anak tersebut mungkin memerlukan perhatian khusus.

“Tentunya UMY dalam hal ini khususnya FKG sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kota Tegal yang bisa berkolaborasi menjawab impian kita bersama-sama mewujudkan hasil yang luar biasa ini 1.215 skrining yang kita lakukan bersama-sama,” ujar Edywn.

Sumber: