192 Bencana Terjadi di Jateng, Pj Gubernur Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim

192 Bencana Terjadi di Jateng, Pj Gubernur Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim

HARI LINGKUNGAN- Pj Gubernur Nana Sudjana saat menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Jawa Tengah di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Selasa 25 Juni 2024. -Istimewa-Radartegal.disway.id

BANYUMAS, radartegal.id - Selama periode Januari sampai pertengahan Juni 2024,  sudah terjadi 192 kasus bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah. Hal ini  sebagai dampak krisis dan perubahan iklim global serta cuaca ekstrem. 

Karenanya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana berkomitmen menyelesaikan dampak krisis iklim dan masalah lingkungan hidup di wilayahnya. 

Sejumlah upaya akan dilakukan adalah melakukan reboisasi pada hutan dan lahan kritis di wilayahnya. Selain itu, program pencegahan deforestasi, dan perlindungan kawasan yang memiliki ekosistem yang dianggap penting. 

"Pemprov Jateng  berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah penyelesaian krisis iklim dengan cara-cara inovatif dan mengedepankan prinsip keadilan," kata Nana saat menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Jawa Tengah di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Selasa 25 Juni 2024. 

BACA JUGA: Beri Bantuan Cepat, 43 Relawan Baznas Tanggap Bencana Kabupaten Tegal Dikukuhkan

BACA JUGA: Tekan Risiko Bencana di Kabupaten Tegal, Sekda Amir Ajak Warga Lestarikan Hutan Lindung

Secara umum, Nana mengatakan, kondisi lingkungan di Jawa Tengah masih baik. Hanya saja harus benar-benar diperhatikan dan diwaspadai. 

Sebab masih ada oknum melakukan kegiatan yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Olah karenanya, ia akan  terus kolaborasi dan koordinasi antara Pemda, TNI-Polri, pegiat lingkungan, maupun masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan.

Nana mengatakan, kawasan Kebun Raya Baturraden adalah salah satu contoh kawasan hutan dan ekosistem alam yang masih terjaga. Pohon-pohon besar masih banyak tumbuh sehingga serapan dan penahan air hujan masih bagus.

Menurut dia, pelestarian lingkungan di daerah hulu seperti di pegunungan dan perbukitan memang harus dilakukan. Selain itu, diimbangi dengan pelestarian daerah hilir seperti penguatan tanggul, penanganan sedimentasi sungai, dan merawat saluran air. 

BACA JUGA: Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kota Tegal Gelar Simulasi Hadapi Gempa Bumi

BACA JUGA: Pj Walikota Dorong Optimalisasi Teknologi dan Inovasi dalam Penanggulangan Bencana di Tegal

Sumber: