Ini Sekolah Tertua di Tegal, Usianya Sudah 107 Tahun Bersaing dengan Sekolah Belanda pada Masanya

Ini Sekolah Tertua di Tegal, Usianya Sudah 107 Tahun Bersaing dengan Sekolah Belanda pada Masanya

Sekolah tertua di Tegal, SD Al-Irsyad Tegal-(Google Maps)-

TEGAL, radartegal.id - Di tengah perkembangan pendidikan di Indonesia, SD Al-Irsyad Tegal berdiri kokoh sebagai salah satu sekolah tertua di Tegal dengan sejarah yang kaya dan penuh dinamika. 

Dilansir dari sdalirsyadtegal.sch.id sekolah tertua di Tegal ini berdiri sejak tahun 1917, sekolah ini telah melewati berbagai fase penting dalam sejarah bangsa, mulai dari masa penjajahan hingga era kemerdekaan. 

Keberadaannya bukan hanya menjadi saksi bisu perjalanan pendidikan di negeri ini, tetapi juga sebagai pelopor dalam pembaharuan pendidikan berbasis nilai-nilai agama dan kebudayaan.

Pada awal pendiriannya, Madrasah Al-Irsyad di Pekalongan didirikan oleh Al-Ustadz Umar Bin Sulaiman Naji dan Al-Ustadz Husen Naser Bakri dengan tujuan mulia: mengajarkan agama Islam yang murni berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah serta memurnikan tauhid dari pengaruh takhayul dan khurafat.

BACA JUGA: Mengenang Sejarah Dedikasi RA Kardinah di Tegal, Sempat Dirikan Sekolah Kepandaian Putri

BACA JUGA: Inilah Daftar 6 SMA di Tegal yang Masuk Deretan Top Sekolah Terbaik di Indonesia Karena Tinggi Nilai UTBK-nya

Awal Berdirinya Madrasah SD Al-Irsyad

Pada tanggal 29 Agustus 1917, Al-Irsyad membuka cabang pertama di Tegal. Cabang ini diketuai oleh Ahmad Ali Baisa, dengan Muhammad bin Muhammad Ganis sebagai sekretaris dan Said bin Salim Ba’syir sebagai bendahara. Madrasah di Tegal dipimpin oleh Abdullah Salim Alatas, seorang murid Surkati dari angkatan pertama.

Sejarah SD Al-Irsyad Tegal bermula dari pendirian Madrasah Al-Irsyad yang pertama kali didirikan pada tahun 1337 H/1919 M di Pekalongan dengan nama "Madrasah Al-Ishlah Wal Irsyad". 

Madrasah ini didirikan oleh Al-Ustadz Umar Bin Sulaiman Naji dengan bantuan Al-Ustadz Husen Naser Bakri. Tujuan awal pendirian madrasah ini adalah untuk mengajarkan agama Islam yang murni berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah serta membersihkan tauhid dari pengaruh takhayul dan khurafat.

Transformasi Nama dan Struktur

Seiring berjalannya waktu, pada masa penjajahan Jepang tahun 1944, nama Madrasah Al-Irsyad diubah menjadi Sekolah Rakyat. Setelah Indonesia merdeka, nama Sekolah Rakyat kemudian diubah menjadi Sekolah Dasar (SD). 

Pada tahun 1967, SD Al-Irsyad dipecah menjadi dua sekolah, yaitu SD Al-Irsyad I dan SD Al-Irsyad II, karena memiliki lebih dari enam kelas sesuai peraturan pemerintah.

Sumber: