Bisa Rusak Mental, Begini Bahaya Pinjol untuk Mahasiswa yang Jarang Diketahui

BACA JUGA: Jangan Langsung Tergiur Wir! Ini 4 Bahaya Pinjol Cepat Cair yang Justru Bikin Bangkrut?

BACA JUGA: Apakah Berbahaya Pinjol 24 Jam langsung Cair Tanpa BI Checking? Intip Penjelasannya

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk lebih dalam mengetahui tanda-tanda utang ini seperti kesulitan dalam membayar tagihan bulanan atau bergantung pada pinjaman supaya dapa memenuhi kebutuhan. Tanda-tanda ini perlu Anda perhatikan dan pikirkan dengan baik.

Karena apabila sudah terjerat dalam situasi tersebut, maka Anda perlu mencari bantuan. Hal ini perlu Anda lakukan supaya menemukan jalan keluar dari finansial tersebut.

2. Terjebak dalam bunga yang tinggi

Seperti yang Anda ketahui bahwa pinjaman online diketahui cenderung menawarkan tingkat bunga tinggi dan biaya tambahan yang dapat kapan saja meningkatkan beban keuangan. Diketahui, apabila terjadi keterlambatan pembayaran, maka bunga pinjaman online biasanya bertambah berkali-kali lipat. 

Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan dengan cermat mengenai biaya bunga yang  ditawarkan dan pertimbangan hal ini secara matang. Biasanya, awalnya pinjol menawarkan bunga rendah, tapi di pertengahan terdapat kenaikan bunga.

BACA JUGA: Bahaya Pinjol Ilegal Bisa Sadap HP, Ancaman Nyata Mengincar Data Pribadi

BACA JUGA: Kenali Bahaya Pinjol Tanpa Verifikasi Wajah, Amankan Kebutuhan Ekonomi Anda Sekarang

3. Data pribadi pinjol terancam disebar

Bahaya pinjol untuk mahasiswa selanjutnya yakni data yang digunakan pada saat melakukan proses pengajuan pinjol dapat kapan saja disalahgunakan. Kini, sudah banyak kasus  di mana pihak pinjol mengancam akan menyebarkan data pribadi pada para peminjamnya, lho.

Hal ini mereka lakukan karena, peminjam tidak membayar tagihan atau terlambat membayar. Gimana? Sedikit serem bukan, oleh karena itu pikirkan baik-baik ketika akan melakukan pinjol, ya.

4. Sulit mendapatkan pekerjaan

Hal utama yang sangat berdampak untuk mahasiswa ketika melakukan pinjol yakni sulit mendapatkan pekerjaan. Diketahui, kini sudah mulai banyak perusahaa yang mempertimbangka seleksi ketat bagi calon karyawannya berdasarkan kolektabilitas kredit. 

Sumber: