Dipelopori 3 Desa, Sejarah Warteg di Tegal Ternyata Berasal dari Sistem Tanam Paksa Oleh Belanda
LOKAL - Sejarah warteg di tegal ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan belanda--
Kemudian setelah Warteg menjadi begitu populer sampai era 1980-an. Salah satu yang terkenal di Jakarta bernama Warteg Kharisma Bahari, didirikan pada 1996 oleh Sayudi. Kali pertama, Sayudi membangun Warteg pertamanya di Jakarta Selatan dengan nama MM (Modal Mertua).
Sampai sekarang, warteg terkenal sebagai sebuah UMKM yang berjasa untuk memberi asupan makanan yang layak pada karyawan, mahasiswa, buruh dan berbagai lapisan masyarakat.
Penuturan masyarakat mengenai asal mula warteg
Dikutip dari Phinemo.com, menurut Asnawi dalam penjualan nasi warteg, sosok yang dianggap paling berjasa dalam perkembangan dan asal muasal Warteg adalah Mbah Bergas. Ia adalah orang yang pertama kali mengajak orang Tegal merantau ke Jakarta.
“Mbah Bergas orang yang pertama kali mengajak orang Tegal terutama warga Desa Sidakaton dan Desa Sidapurna merantau ke ibu kota. Saat itu, merantau untuk mencari pekerjaan yang layak dan menghasilkan rezeki untuk memenuhi kehidupan keluarganya di rumah. Dalam perantauan itu, banyak warga yang menjadi pekerja buruh bangunan dan di sanalah kemunculan warteg atau penjual ponggol yang mulai berkembang,” tutur dia.
BACA JUGA: Sejarah Julukan Haven Zucker Kota Tegal yang Menjadi Permulaan Pelabuhan Tegal
BACA JUGA: Sejarah Monumen Yos Sudarso di Tegal, Mengenang Gugurnya Pahlawan Dalam Pertempuran Laut Aru
Penutup
Sejarah warteg ternyata tidak lepas dari peran masyarakat yang hijrah atau merantau ke Jakarta, yang dahulu hanya bermodalkan nasi uduk dan tempe saja, sekarang merambah ke warung besar seperti Warteg Kharisma Bahari. Dengan sejarah ini, warga Tegal bisa sedikit tahu mengenai sejarah warteg di Tegal yang sudah ada sejak zaman dahulu. Semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: