Berbentuk Benteng, Sejarah Pasar Pagi di Tegal Dahulunya Menjadi Wilayah Keraton Kerajaan Mataram

Berbentuk Benteng, Sejarah Pasar Pagi di Tegal Dahulunya Menjadi Wilayah Keraton Kerajaan Mataram

LOKAL - sejarah pasar pagi di tegal mengingatkan kepada bangunan kuno zaman kolonial--

TEGAL, radartegal.id - Ketika kalian melihat sebuah pasar pagi di Tegal, pasti kalian mengira hanya sebuah pasar biasa. Namun, ada sejarah dibalik bangunan tersebut yang masih membekas. 

Peristiwa zaman kolonial Belanda masih membekas dihati masyarakat. Hingga bangunan pasar pagi di Tegal masih berdiri kokoh sampai sekarang, kini bangunan tersebut dialihfungsikan sebagai pasar tradisional.

Untuk itu sebagai masyarakat kota Tegal, setidaknya mengenal sejarah singkat pembangunan pasar pagi di Tegal. Yang mana dahulu adalah Benteng Belanda dan pusat pemerintahan pada Adipati Tegal.

Untuk lebih mengetahui cerita sejarahnya, simak sampai selesai dalam artikel ini. Sejarah pasar pagi di Tegal yang dahulu adalah benteng.

BACA JUGA:Sejarah Gedung Kantor Pos Tegal, Saksi Bisu Pembangunan Jalan Anyer - Panarukan di Era Kolonial

BACA JUGA: Sejarah Gedung Birao Kota Tegal, Ternyata Menjadi Bukti Perkretaapian Di Jawa Tengah

Sejarah pasar pagi di Tegal

Dahulu Tegal merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Mataram, maka kelengkapan pusat kota (kota raja) banyak dipengaruhi gaya Mataraman dengan kelengkapan bangunan.

Di Pasar Pagi Kota Tegal sendiri berdiri sebuah Ex Benteng Kaloran yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani, Mangkukusuman, Tegal Timur, Kota Tegal.

Bentuk benteng yang terbuat dari batu bata tebal dengan pilar-pilar berbentuk benteng berdiameter panjang 6 meter lebar 6 meter dan tinggi 3,5 meter.

Untuk wilayah keratonnya berada dalam benteng dikenal “Jero Benteng”. Adapun Jero benteng sendiri adalah Pendapa/Pendopo Kaloran, dimana tempat tersebut digunakan sebagai pusat pemerintahan Bupati Tegal dan tempat mukim pejabat-pejabat teras, sebelum akhirnya dipindahkan ke Slawi. 

Bangunan Benteng Kaloran ini saat masih dibawah Pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1920 sempat dijadikan gardu listrik untuk menghidupi aliran listrik di kota Tegal.

BACA JUGA: 5 Bangunan Bersejarah di Jawa Tengah, Salah Satunya Menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Sumber: