Sejarah Gedung Kantor Pos Tegal, Saksi Bisu Pembangunan Jalan Anyer - Panarukan di Era Kolonial
Sejarah Gedung Kantor Pos Tegal: Saksi Bisu Pembangunan Jalan Anyer - Panarukan di Era Kolonial-berita tegal terkini-radar tegal
TEGAL, Radartegal.id - Menelusuri jejak sejarah gedung kantor Pos Tegal. Bangunan bersejarah ini berperan sebagai saksi bisu kekejaman kerja rodi di masa kolonial Belanda.
Di kota Bahari ini, berdiri kokoh sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan jejak panjang perjalanan bangsa. Kantor Pos Tegal, yang kini berlokasi di Jalan Proklamasi, merupakan saksi bisu era kolonial Belanda dan perkembangan layanan pos di Indonesia.
Dibangun pada tahun 1930, gedung ini menjadi bukti nyata perpaduan arsitektur kolonial yang megah dengan kearifan lokal. Berdiri di atas lahan seluas 659 meter persegi, Kantor Pos Tegal memiliki panjang 30 meter, lebar 20 meter, dan tinggi 7 meter.
Bangunan ini dulunya pernah difungsikan sebagai markas Angkatan Laut Belanda sebelum akhirnya diserahkan kepada Perusahaan Telepon dan Telegram (PTT) pada tahun 1954. Sejak saat itu, gedung ini kembali difungsikan sebagai kantor pos dan telegraf, hingga akhirnya menjadi bagian dari aset PT Pos Indonesia dan masih beroperasi hingga saat ini.
BACA JUGA: Sejarah Stasiun Trem Uap di Tegal, Bukti Kota Bahari Maju di Era Kolonial Belanda
BACA JUGA: Sejarah Penemuan Mata Air Panas Guci Tegal yang Sekarang jadi Pusat Wisata Pemandian
Pesona megah arsitektur Gedung Pos Tegal
Memasuki gerbang Kantor Pos Tegal, pengunjung akan disuguhkan dengan bangunan bergaya arsitektur kolonial yang begitu memukau. Ciri khasnya terlihat pada penggunaan atap pelana yang terbuat dari genteng tanah liat berwarna merah, jendela-jendela besar dengan teralis besi, serta pintu kayu berukir yang kokoh.
Detail-detail tersebut tak hanya indah dipandang. Namun juga memiliki fungsi penting dalam menunjang kenyamanan dan keamanan pengguna.
Kantor Pos Tegal menjadi saksi bisu sejarah
Kantor Pos Tegal tak hanya memiliki nilai arsitektur yang tinggi, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang tak ternilai. Dibangun pada masa kolonial Belanda, gedung ini menjadi saksi bisu perkembangan layanan pos di Indonesia.
Selain itu, bangunan ini juga menjadi bukti bisu di era Daendels. Yakni zaman pembangunan jalan Anyer - Panarukan, atau yang biasa kita kenal sebagai kerja Rodi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: