Derita Ibu PNS yang Anaknya Harus Bayar UKT Termahal, Terpaksa Utang ke Orang Tua Meskipun Malu

Derita Ibu PNS yang Anaknya Harus Bayar UKT Termahal, Terpaksa Utang ke Orang Tua Meskipun Malu

Cerita ibu PNS yang anaknya dapat UKT termahal--

RADAR TEGAL - Kisruh UKT yang makin mahal di setiap pendidikan tinggi di Indonesia seakan menjerat leher setiap orang tua. Salah satunya cerita dari ibu PNS yang anaknya dapat UKT termahal ini.

Kampus merupakan miniatur negara yang tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk mencetak generasi emas dan mencerdaskan anak bangsa. Namun biaya yang amat mahal seakan tidak ada ruang untuk orang tua bergaji pas-pasan.

Namun demi anak tercinta untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi, orang tua melakukan segala cara agar anaknya bisa memakai toga. Tak lain datang dari cerita seorang ibu tulang punggung keluarga, yang bekerja sebagai seorang PNS.

Narasi "Demi pendidikanmu, ibu rela berhutang" seakan sangat relate dengan perjuangan ibu yang satu ini. Berikut ceritanya yang dirangkum dari sumber akun IG @mojokdotco.

BACA JUGA: Pinjaman Online untuk Biaya Kuliah Viral, Benarkah Bisa Memudahkan Mahasiswa? Ternyata Begini Jawabannya

Cerita ibu PNS yang anaknya dapat UKT termahal

Hana (bukan nama sebenarnya), seorang ibu berusia 47 tahun beranak 3 yang berperofesi sebagai PNS. Beberapa tahun lalu, anak pertamanya diterima di sebuah PTN di Jogja. anak keduanya duduk di bangku SMA, sedangkan yang paling bungsu masih balita.

Hana meruapakan perempuan yang jadi tumpuan keluarga. Suaminya kini merupakan bapak ruamah tangga yang tidak punya pekerjaan tetap.

Berprofesi sebagai PNS, gaji Hana tak seindaah yang dibayangkan orang-orang. Gajinya sebagai PNS golongan III D juga sudah tidak utuh. Hampir setengahnya harus terpotong setiap bulan untuk membayar hutang suaminya.

SK PNS miliknya menjadi jaminan saat dulu utang ke bank yang nominalnya ratusan juta. Kebahagiaan saat ankanya masuk PTN hanya bertahan sebentar. Pasalnya, Hana langsung kaget ketika anaknya mendapat UKT golongan tertinggi sebesar Rp7 juta per semester.

"Saya nggak punya tabungan sama sekali saat itu. Terpaksa harus utang ke orang tua saya. Nggak enak rasanya harus minjam ke mereka, padahal saya sudah berkeluarga," ujarnya.

Sementara itu, proses sanggah UKT tidak berjalan lancar. Apalagi status orang tuanya PNS.

"Anak saya sampai saya suruh menjelaskan utang, bapaknya yang sedang tidak bekerja, sampai beban berat ibunya. Bagaimana lagi, demi dapat UKT lebih terjangkau," keluhnya.

Beruntungnya, selepas proses panjang, anaknya berhasil meraih keringanan UKT. Penurunannya sampai setengah dari nominal awal.

"Bersyukur, tapi tetap kecewa karena di awal harus bayar mahal. Sistemnya memang harus dibenahi karena nggak semua PNS punya kemampuan finansial yang baik," ungkapnya.

Sumber: