Pratama Arhan Dicibir Netizen soal Gol Bunuh Diri, Ayah Azizah Bela Mantu Kesayangan: Ayoo Bangkit
KELUARGA - Pratama Arhan dan keluarga Azizah merayakan kemenangan Indonesia melawan Korea Selatan Jum'at, 26 April 2024.-(Foto: Istagram/@pratamaarhan8)-
RADAR TEGAL - Pratama Arhan, nama yang tengah hangat dibicarakan oleh netizen tanah air. Kiprahnya dalam ajang Piala Asia U-23 menciptakan sorotan tajam setelah gol bunuh diri sebagai pemicu kegagalan Timnas Indonesia melaju ke final.
Akun Instagramnya, tempat berbagai sorotan dan kritikan netizen, menjadi sasaran hujatan yang tak terhindarkan. Kritik pedas mengalir deras atas aksi yang dianggap merugikan timnas.
Dikutip dari akun Instagram @tvonenews. Namun, di tengah banyak kritik, ada komentar yang berbeda. Andre Rosiade, ayah dari Azizah Salsha atau yang akrab disapa Zize, menunjukkan dukungan dan semangat untuk menantunya.
Dalam sebuah unggahan, Andre memperlihatkan dukungan. "Peluang masih ada, ayo bangkit Garuda Muda untuk rebut posisi 3 untuk tiket Olimpiade Paris 2024," tulis Andre, menunjukkan optimisme dan semangat juang yang luar biasa, tulisnya dikutip Rabu, 1 Mei 2024.
Pratama Arhan melakukan gol bunuh diri menjadi momen yang mengejutkan banyak pihak. Namun, di balik itu, banyak faktor yang mungkin memengaruhinya.
Tekanan dalam sebuah pertandingan, ekspektasi besar dari publik, dan beban sebagai seorang pemain profesional adalah beban yang tidak ringan.
Ini adalah momen yang menyedihkan, terutama untuk Arhan sendiri yang harus menanggung kritik pedas yang mengalir begitu deras.
Dalam dunia sepak bola, tidak jarang situasi seperti ini terjadi. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya. Bukan hanya sebagai pemain, tetapi juga sebagai publik. Kritik memang tidak bisa dihindari, namun sikap empati dan dukungan juga perlu diberikan.
BACA JUGA: Waw, Gaji Shin Tae-yong Naik Tembus Rp1,9 Miliar per Bulan, Setelah Perpanjang Kontrak sampai 2027
Mungkin bagi sebagian orang, ini hanyalah sebuah pertandingan. Namun, bagi para pemain, ini adalah segalanya. Mereka bertarung tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk negara dan kebanggaan rakyatnya. Dukungan moral dari keluarga, teman, dan publik adalah modal utama untuk bangkit dari keterpurukan.
Semangat dari keluarga, seperti yang ditunjukkan oleh Andre Rosiade, adalah contoh nyata bagaimana seharusnya kita merespons sebuah kejadian yang tragis ini. Bukan dengan hujatan dan celaan, tetapi dengan semangat dan dukungan.
Bagi Arhan, ini bukanlah akhir dari segalanya. Masih ada kesempatan untuk bangkit dan membuktikan bahwa dia bisa bermain lebih baik lagi demi Timnas Indonesia.
Pertandingan berikutnya mungkin akan menjadi tantangan tersendiri bagi Arhan. Namun, dengan semangat dan dukungan yang mengalir deras dari berbagai pihak, tidak ada alasan bagi Arhan untuk menyerah begitu saja.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: