Akhir Pekan Ini, Novel Kutil Siap Diluncurkan dan Dibedah di Pendapa Kota Tegal

Akhir Pekan Ini, Novel Kutil Siap Diluncurkan dan Dibedah di Pendapa Kota Tegal

SIAP DIBEDAH- Novel Kutil: Revolusi di Republik Lenggaong siap diluncurkan dan dibedah Sabtu, 27 April 2024 ini.-K. Anam Syahmadani-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Karya tandem duo asal Kota Tegal Yono Daryono dan Ubaidillah, Novel Kutil: Revolusi di Republik Lenggaong, akhir pekan ini siap diluncurkan. Mulai pukul 09.00, Sabtu, 27 April 2024, novel yang diterbitkan Marjin Kiri ini akan dibedah di Pendapa Ki Gede Sebayu, Komplek Balai Kota Tegal, Jalan Ki Gede Sebayu. 

Novel Kutil menceritakan tentang revolusi rakyat yang pecah di Brebes, Tegal, dan Pemalang yang digerakkan oleh Kutil, seorang tukang cukur yang juga lenggaong atau jawara lokal. Rakyat bergerak melucuti kekuasaan feodal-kolonial dari para birokrat lama. 

Novel Kutil ini juga menautkan kisah Hasan Sukardi, seorang mahasiswa asal Tegal yang terlibat aksi demo menentang Orde Baru. Sukardi merupakan cucu dari tokoh revolusi rakyat yang pecah di tiga daerah tersebut," ungkap Penulis Novel Kutil: Revolusi di Republik Lenggaong Yono Daryono.

Baik Kutil dan Sukardi sama-sama melakukan perlawanan terhadap kekuasaan, dalam sejarah yang enggan berpihak pada orang kecil. Kisah tersebut terangkum dalam novel Kutil yang peluncurannya bakal menghadirkan pembicara kunci penulis buku Peristiwa Tiga Daerah: Revolusi dalam Revolusi Anton Lucas, pemakalah Kurnia Effendi dan Muarif Essage.

BACA JUGA: Mengenal Sersan Achmad, Pejuang Asli Tegal yang Pimpin Penumpasan Gerakan Kutil dan Selamatkan Kardinah

Peluncuran dan Bedah Novel Kutil akan dimoderatori Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal Suriali Andi Kustomo. Acara dimeriahkan penampilan monolog oleh Eko Tunas.

Sementara Ubaidillah menambahkan, dirinya dan Yono sebagai penulis merasa terbitnya novel Kutil: Revolusi di Republik Lenggaong ini bagaikan hujan di ujung kemarau yang panjang. Menurut mereka, pecinta prosa, penikmat sastra, pemerhati sejarah dan budaya, para tokoh, dan birokrat desa maupun kota, patut untuk membacanya.

Yakni untuk menikmati dan memetik pergolakan pikiran, jiwa, dan konflik batin sosial yang ditawarkan dalam novel ini. 

“Bagi perjalanan sejarah sebuah negeri, novel yang diterbitkan Marjin Kiri ini sesuatu banget. Dahsyat! Untuk itu, segera miliki buku ini dan ikuti peluncuran dan bedah novelnya,” ujar Ubaidillah dikutip dari akun media sosial pribadinya. (*)

Sumber: