Sumur Warga yang Keruh dan Bau di Kota Tegal Akhirnya Dicek DLH, Perwakilan 2 Pabrik Dilibatkan

Sumur Warga yang Keruh dan Bau di Kota Tegal Akhirnya Dicek DLH, Perwakilan 2 Pabrik Dilibatkan

KERUH - Kabid Bidang Pengendalian, Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Kota Tegal Maman Suherman saat mengecek air sumur warga yang keruh dan bau. -Agus Wibowo-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Keluhan sumur warga yang keruh dan bau di Kota Tegal akhirnya mendapat perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal. Tim DLH akhirnya melakukan sidak ke rumah warga di Jalan Halmahera Gang II Mintaragen Tegal Timur, Jumat, 19 April 2024.

Dalam sidak itu, DLH juga menggandeng 2 pabrik yang berdekatan dengan lokasi sumur. Yakni dari pihak Pabrik Sabun Selendang dan Pabrik Obat Nyamuk King Kong untuk melihat langsung air sumur warga yang keruh dan bau di Kota Tegal.

Saat sidak, tim DLH dan perwakilan pabrik melihat langsung air sumur warga yang keruh dan bau di Kota Tegal. Air yang keluar dari kran memang terlihat tidak jernih.

"Kalau airnya bersih pasca kami beri kaporit dan tawas, kami pun tidak akan protes apalagi sampai lapor ke DLH," kata Bowo, warga Mintaragen yang rumahnya di datangi tim DLH bersama pihak pabrik.

BACA JUGA: Air Sumur Warga di Tegal Mendadak Keruh dan Berbau Tidak Sedap, Tercemar Limbah Pabrik?

Meski air sumur di tempatnya keruh dan bau, Bowo mengaku enggan untuk mengadu ke lembaga-lembaga lain soal dugaan sumur miliknya tercemar limbah pabrik. 

"Jujur saya juga memiliki pasukan dan teman- teman yang ada di organisasi masyarakat. Namun kami memilih jalan sendiri dengan niat agar lingkungan di sini sehat dan bersih. Apalagi di sini tanah kelahiran saya. Terlebih saya pun masih mampu bergerak sendiri," bebernya. 

Ditambahkan bahwa keberadaan selokan ataupun bok WC miliknya juga baru dibuat belum lama ini. Karena sebelumnya selokan hingga bok WC menggabung dengan rumah saudaranya yang diketahui dulunya satu rumah. 

"Sebelum dibuat, kondisi sumur sudah berbau dan warna air juga keruh hitam kehijauan," bebernya. 

BACA JUGA: Tercemar Limbah B3 Sejak Tahun 80-an, Butuh Rp20,5 Miliar untuk Remediasi Lahan Pesarean Kabupaten Tegal

Kondisi ini, imbuh dia, sebenarnya juga banyak dialami oleh warga. Namun karena mereka tidak mau repot, akhirnya warga memilih menutup sumur dan sekarang menggunakan air PDAM untuk aktivitas keseharian. 

Sementara guna cek kebenarannya Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Kota Tegal Maman Suherman pun mengambil air keran yang ternyata juga keruh dan mengeluarkan bau tak sedap. 

"Ya bau, airnya termasuk keruh. Ini nanti kami bawa sampel guna dilakukan pengecekan di laboratorium," kata Maman. 

Di tempat sama, Kabid PPLH (Penataan dan Pena'atan Lingkungan Hidup) Gunawan mengaku untuk saat ini tidak bisa memastikan apakah keruhnya sumur yang juga mengeluarkan bau itu berasal dari limbah pabrik obat nyamuk Kingkong atau sabun. Saat ini pihaknya datang, dan mengambil sampel air sumur warga yang keruh dan bau untuk dibawa ke lab. 

Sumber: