Mengenal Tradisi Nyadran, Kearifan Lokal Turun Temurun yang Masih Lestari sampai Sekarang

Mengenal Tradisi Nyadran, Kearifan Lokal Turun Temurun yang Masih Lestari sampai Sekarang

--

Jenis-jenisnya 

1. Ziarah Kubur

Jenis Tradisi Nyadran pertama yang dilakukan oleh masyarakat dengan mengunjungi makam leluhur atau sanak saudara yang telah pergi terlebih dahulu. Biasanya mereka akan datang untuk mengirimkan doa dan membersihkan makam.

2. Padusan

Jenis tradisi nyadran selanjutnya yaitu kebiasaan Padusan. Dalam kegiatan ini, masyarakat biasanya akan membersihkan diri dengan mandi di sungai maupun tempat pemandian. Padusan dianggap sebagai simbol untuk pembersihan diri sebelum bulan Ramadhan tiba.

BACA JUGA: Mengenal Tradisi Unik di Tegal, Warisan Budaya yang Harus di Jaga

3. Bersih-bersih Lingkungan

Jenis tradisi nyadran ketiga yaitu Bersih-bersih lingkungan. Selain membersihkan makam leluhur maupun membersihkan dirinya dengan Padusan, masyarakat juga terbiasa membersihkan lingkungan sekitar tempat ia tinggal. Salah satu caranya dengan mengadakan kerja bakti bersama-sama

4. Doa Bersama

Doa bersama umumnya dilakukan setelah pembersihan makam. Kegiatan ini bisa dilaksanakan di hari yang sama atau satu hari setelah bersih-bersih makam.

Tujuan doa bersama yaitu memanjatkan puji syukur kepada Sang Pencipta sekaligus mendoakan para leluhur. Momen ini juga sering dimanfaatkan untuk bermaaf-maafan sebelum melaksanakan ibadah puasa.

5. Makan Bersama

Makan bersama dilaksanakan setelah melakukan doa bersama. Kegiatan ini paling ditunggu banyak masyarakat dalam tradisi nyadran.

Tujuannya untuk memperkuat tali persaudaraan dan persatuan. Makanan yang disajikan saat nyadran berbeda-beda, tergantung kemampuan masyarakat dan hasil bumi di wilayah setempat.

BACA JUGA: Menggali Kekayaan Budaya dan Tradisi Tegal yang Tetap Exis di Tengah Perubahan Zaman

Sumber: