Anggota DPRD Sebut Tradisi Nyekar Saat Lebaran di Brebes Masih Lestari di Brebes

Anggota DPRD Sebut Tradisi Nyekar Saat Lebaran di Brebes Masih Lestari di Brebes

Anggota DPRD Brebes Mustholah.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Momen lebaran, tidak hanya ajang untuk bermaaf-maafan dan silaturahmi dengan sanak keluarga. Namun, ada juga warga di Brebes yang memanfaatkan momen saat lebaran untuk melakukan tradisi nyekar ke makam sanak saudara yang sudah meninggal dunia.

Tradisi nyekar saat lebaran tersebut ternyata masih ada di Kabupaten Brebes. Sebagian besar, masyarakat melakukan ziarah kubur ke makam sanak keluarga yang telah meninggal.

Tidak hanya di wilyah Pantura, tradisi nyekar saat lebaran itu juga dilakukan masyarakat di wilayah Brebes selatan. Bahkan hampir di seluruh wilayah.

Anggota DPRD Brebes Mustholah mengatakan, ziarah kubur yang dilakukan yakni ada dua makna. Yang pertama, yakni mendoakan yang sudah meninggal dunia. 

BACA JUGA: Serba-Serbi Tradisi Lebaran di Tegal, Rayakan Hari Raya dengan Kearifan Lokal

“Selain itu, ziarah kubur juga menjadi pengingat kita sebagai umat manusia khususnya umat muslim, bahwa kita kapan waktunya juga akan meninggal dunia. Untuk waktu tidak ada tau intinya tinggal menunggu giliran,” kata anggota Fraksi PKB DPRD Brebes Mustholah, saat ditemui awak media, Kamis 11 April 2024.

Dalam kegiatan ziarah kubur itu, masyarakat muslim yang datang ke makam pada momen lebaran, selain membersihkan makam, menaburkan bunga setaman, tak lupa juga mengumpulkan doa untuk arwah keluarganya yang sudah meninggal dunia.

“Biasanya tradisi nyekar ke makam bagi masyarakat di Brebes, dilakukan dari mulai sehari menjelang lebaran, setelah Sholat Ied, salam-salaman. Dan tradisi nyekar ke makam biasanya ramai hingga sepekan lebaran, khususnya mereka pemudik yang tengah pulang ke kampung halamannya,” pungkas. (*)

Sumber: