Tradisi Unik yang Ada di Kampung Jalawastu Brebes, Masih Tetap Terjaga Hingga Saat Ini

Tradisi Unik yang Ada di Kampung Jalawastu Brebes, Masih Tetap Terjaga Hingga Saat Ini

UPACARA ADAT NGASA- Tradisi Unik yang Ada di Kampung Jalaswatu--

BACA JUGA: Asal Mula Munculnya Tradisi Sungkeman Saat Hari Raya Idul Fitri, Berikut dengan Maknanya

4. Tradisi Perang Centong

Tradisi unik yang ada di Kampung Jalawastu berikutnya adalah Perang centong merupakan tradisi perang yang senjatannya menggunakan piranti dapur seperti centong, sendok, dan lain sebagainya. Perang ini menggambarkan sebuah kisah di masa lalu antar saudara yang bernama Gendawangi dan Gendasari yang menjadi simbol keyakinan baru dan keyakinan lama.

Tradisi ini menjadi bukti adanya akulturasi budaya baduy dan budaya Islam. Singkat cerita Gendasari kalah melawan Gendawangi dalam perang centong sehingga ia harus keluar dari desa dan membawa pengikutnya ke Jawa Barat dengan mempertahankan keyakinan lama. Sedangkan Gendawangi tetap berada di Desa Jalawastu karena menang dalam peperangan sehingga ajaran islam bisa berkembang namun tetap mempertahankan tradisi lama.

BACA JUGA:Asal Usul dan Fakta Unik Tradisi Sedekah Laut di Jawa

5. Pantangan Saat Membangun Rumah

Pantangan atau larangan yang diyakini hingga saat ini adalah pamali membangun rumah menggunakan semen, keramik, dan genteng ataupun batu-bata yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Inilah tradisi di kampung Jalawastu yang hingga saat ini masih dijaga.

Masyarakat desa Jalawastu meyakini jika melanggar aturan ini maka akan tertimpa musibah. Sehingga mereka sangat menghindari membangun rumah dengan bahan bangunan tersebut.

Bahan yang boleh digunakan untuk membangun rumah menurut kepercayaan mereka seperti kayu, besi, plastik, dan batu alam. Hingga saat ini masyarakat masih mempertahankan rumah tradisional beralaskan tanah atau kayu, berdinding papan kayu, dan beratapkan seng.

6. Pantangan dalam Kehidupan Sehari-hari

Hal yang tidak boleh dilakukan dalam tradisi  desa Jalawastu antara lain menggelar pementasan wayang, memelihara angsa, domba, kerbau, dan tidak diperbolehkan menanam bawang. Pementasan wayang tidak diperbolehkan karena dianggap memainkan peran manusia.

Sedangkan memelihara hewan tertentu dan menanam bawang dilarang. Karena dianggap dapat mengotori lingkungan.

Kearifan lokal yang masih terjaga hingga saat ini menjadikannya masuk sebagai warisan budaya tak benda(WBTB) kategori ritus adat dari Kemdikbud Nasional RI pada Oktober 2019 lalu. Demikian tadi ulasan mengenai tradisi unik yang ada di kampung Jalawastu. Semoga dapat menambah pengetahuan anda. (*)

Sumber: