Legenda si Gringsing dan si Kasur di Tegal, Mitosnya Bisa Timbulkan Bencana Karena Usaha Keduanya Bertemu
KALI GUNG- Legenda Si Gringsing dan Si Kasur--
Kemudian mereka bertemu dengan petapa dan meminta agar mereka kembali ke wujud semula. Petapa itu mengabulkan dengan syarat mereka tidak boleh bertemu dalam waktu yang lama.
BACA JUGA: Menelusuri Jejak Mitos Banaspati, Sebuah Legenda yang Menyatukan Alam dan Budaya
Jika mereka melanggarnya maka akan ada petir yang menyambar mereka. Mereka tinggal di sungai yang berbeda, ketika mereka rindu maka salah satunya akan muncul di permukaan sungai.
Namun, petir akan menyambar dengan keras hingga salah satu mata ular itu buta. Cerita si Gringsing dan si Kasur selalu dikaitkan dengan sebab terjadinya bencana di wilayah sekitar.
Konon katanya si Gringsing menjadi penghuni Kali Gung yaitu sungai yang berhulu di kaki Gunung Slamet dan bermuara di Pantai Utara Jawa. Sedangkan si Kasur menghuni Bukit Sitanjung yang berada di Desa Lebaksiu.
Sebagian juga ada yang mengatakan si Kasur berada di Bukit Clirit, Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang. Ada juga versi lain yang menyatakan si Kasur menghuni Kali Kumisik yaitu sungai yang terletak di Dukuh Lembang, Desa Citawali, Kecamatan Bumi Jawa.
BACA JUGA: Mitos dan Legenda Telaga Dringo di Banjarnegara, Konon Dijaga Sosok Kerbau Bertanduk Emas
Hal ini karena adanya batu besar berbentuk ular. Konon katanya mereka akan bertemu dan kembali menjadi manusia di akhir zaman, waallahualam.
Kesimpulannya, jangan pernah mengambil apapun yang bukan milik kita dan yang tidak diketahui asal usulnya. Dalam bahasa Jawa ada istilah "Nggrathil" yang artinya tangan yang suka memegang apa saja untuk merusak. Hal itu bisa saja menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.
Demikian tadi cerita legenda si Gringsing dan si Kasur, salah satu legenda yang ada di Kabupaten Tegal. Semoga cerita tadi bisa diambil nilai kebaikannya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: