Estimasi Temuan TB di Kabupaten Tegal Tahun 2024 Capai 6.633 Kasus, Pemkab Perkuat Kolaborasi

Estimasi Temuan TB di Kabupaten Tegal Tahun 2024 Capai 6.633 Kasus, Pemkab Perkuat Kolaborasi

TOSS TBC- Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud (keempat dari kiri) bersama sejumlah pejabat pemerintah dan perwakilan USAID berpose salam TOSS TBC di Hotel Grand Dian Slawi, Kamis 29 Februari 2024.-Istimewa-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Estimasi temuan TB di Kabupaten Tegal tahun 2024 ini bisa mencapai 6.633 kasus. Hal ini seperti diungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud yang menyebut Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah dengan beban kasus TBC tinggi. 

Jumlah temuan kasus TBC SO atau sensitif obat tahun 2023 lalu mencapai 5.088 kasus atau 353 kasus TBC per 100.000 penduduk. Banyaknya temuan TB di Kabupaten Tegal ini karena kegiatan deteksi untuk mencari dan menemukan kasus TBC bersama surveilans sangat gencar dilakukan.

Terutama pada kelompok risiko. Temuan TB di Kabupaten Tegal ini 209 persen lebih tinggi dari target estimasi sebelumnya di angka 2.430 kasus.

Dari temuan TB di Kabupaten Tegal itu, 4.721 kasus mulai melakukan pengobatan. Sebanyak 765 kasus di antaranya merupakan TB anak, 74 kasus TBC resisten obat dan selebihnya adalah kasus TB ronsen. 

BACA JUGA: Temuan TBC di Kabupaten Tegal Capai 5.088 Kasus, USAID Bebas TB Diluncurkan Pemkab

Sementara keberhasilan pengobatan kasus TBC sepanjang tahun 2022 lalu mencapai 3.936 orang atau 89 persen dari 4.721 penderita. Penderita putus berobat 289 orang atau 6,5 persen dan meninggal dunia 175 orang atau 3,7 persen.

Menurut Amir, kerja sama antara pemerintah, swasta, komunitas, dan mitra pembangunan lainnya sangat diperlukan untuk membangun kesadaran setiap orang dalam mengatasi tuberkulosis secara komprehensif. Mulai dari pencegahan hingga pengobatan, termasuk menemukan kasus TBC.

Masih jadi ancaman

Tuberkulosis masih menjadi ancaman kesehatan serius di Indonesia. Sehingga kolaborasi multisektoral mutlak diperlukan untuk mencapai target eliminasi tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. 

Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan Indonesia menduduki peringkat kedua kasus tertinggi di dunia setelah India dengan jumlah kasus mencapai 1,06 juta orang dan 134 ribu kematian atau rata-rata 16 orang meninggal setiap jamnya karena tuberkulosis.

BACA JUGA: Kasus Penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Tegal Turun, Jumlah Penderita TBC Capai 4.227 Orang

Informasi ini mengemuka saat berpeluncuran program Bebas TB, hasil kerja sama Pemkab Tegal dengan Lembaga Donor United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat di Syailendra Covention Hall Hotel Grand Dian Slawi, Kamis 29 Februari 2024.

“Prinsipnya, semakin banyak kasus kita temukan, semakin baik karena mereka bisa cepat teridentifikasi dan cepat tertangani karena memang obatnya sudah ada, ampuh dan semuanya gratis bagi pasien tuberkulosis,” ujar Amir Makhmud.

Selain itu, dukungan kepada pasien tuberkulosis juga dapat diberikan melalui pemberian nutrisi dan gizi seimbang. Biaya transportasi menuju fasilitas kesehatan, ataupun dukungan sosial untuk pemberdayaan ekonomi bagi keluarga yang terdampak.

Sumber: