Jejak Sejarah Telur Asin Brebes, Sisa Tradisi Tionghoa yang Masih Lestari Hingga Saat Ini

Jejak Sejarah Telur Asin Brebes, Sisa Tradisi Tionghoa yang Masih Lestari Hingga Saat Ini

Ulasan tentang sejarah Telur Asin Brebes--

RADAR TEGAL - Jika kamu mudik lebaran dan melewati kawasan Brebes dan sekitarnya, ada sesuatu yang tidak bisa lepas dari mata kita. Ya, Telur Asin Khas Brebes, Kali ini kita akan membahas sejarah Telur Asin Brebes.

Menelusuri jejak sejarah Telur Asin Brebes membawa kita dalam sebuah perjalanan yang mengagumkan, dari tradisi Tionghoa kuno hingga menjadi ikon kuliner yang tidak bisa dilewatkan. Telur asin Brebes bukanlah sekadar makanan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai dan cerita. 

Dalam artikel ini, kita akan merenung lebih dalam tentang asal-usul dan sejarah Telur Asin Brebes, perannya dalam tradisi dan kehidupan sehari-hari, serta bagaimana telur asin tersebut menjadi simbol dari kekayaan budaya sebuah daerah.

Akar tradisi mengawetkan telur

Tradisi mengawetkan telur telah ada sejak zaman kuno, terutama di kalangan masyarakat Tionghoa. Mereka mengenal berbagai metode untuk memperpanjang masa simpan makanan, salah satunya adalah dengan cara menasinkan telur dan inilah sejarah Telur Asin Brebes itu terbentuk.

BACA JUGA: Jadi Warisan Tak Benda, Ini 5 Fakta Menarik Telur Asin Khas Brebes yang Jarang Diketahui

Teknik ini membantu menjaga telur agar tetap awet dan dapat disimpan lebih lama, yang sangat berguna terutama saat melakukan perjalanan jauh. Tradisi ini kemudian dibawa dan diwariskan oleh para perantau Tionghoa yang menetap di Brebes, Jawa Tengah.

Telur asin dalam konteks ritual Sejit

Telur asin tidak hanya menjadi makanan sehari-hari, tetapi juga memiliki makna religius yang dalam dalam budaya Tionghoa. Dalam ritual Sejit, telur asin seringkali dipersembahkan sebagai bagian dari sesaji kepada Dewa Bumi. Telur asin menjadi simbol harapan akan kesuburan, kelimpahan, dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa. 

Melalui ritual ini, sejarah Telur Asin Brebes memperoleh kedudukan yang lebih dari sekadar makanan biasa, tetapi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual dan budaya.

Komersialisasi telur asin

Pada akhir tahun 1950-an, sejarah Telur Asin Brebes mulai dikenal secara luas melalui upaya komersialisasi yang dilakukan oleh para peranakan Tionghoa di daerah tersebut. Keluarga Tjoa dan Lina Pandi merupakan pelopor dalam usaha telur asin di Brebes, yang kemudian membawa telur asin Brebes merambah ke berbagai daerah di Indonesia. 

BACA JUGA: Dijamin Sedap, Ini Rekomendasi 3 Kuliner Malam Khas Brebes yang Cocok untuk Long Weekend

Sumber: