Banjir di Tegal, 2 Desa di Pantura Kecamatan Kramat Terendam Air

Banjir di Tegal, 2 Desa di Pantura Kecamatan Kramat Terendam Air

TERGENANG - Banjir di Tegal menggenangi sejumlah rumah penduduk di Desa Kemuning dan Desa Plumbungan Kecamatan Kramat, Selasa 30 Januari 2024 pagi. -YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Hujan yang melanda wilayah Kabupaten Tegal dan sekitarnya mengakibatkan banjir di Tegal. Dua desa di wilayah Pantura Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal terendam air, Selasa 30 Januari 2024 pagi. 

Banjir di Tegal itu melanda Desa Kemuning dan Plumbungan. Kendati tidak ada korban jiwa atau luka, tetapi luapan Sungai Cacaban yang membentang di dua desa tersebut telah menggenangi sejumlah rumah penduduk dan jalan penghubung.

Peristiwa banjir di Tegal itu dibenarkan Kepala Desa Kemuning Supratman. Lokasi banjir di desanya berada di RW 4 yang meliputi RT 1, 2, 3 dan 4. Tepatnya di tepi Sungai Cacaban.

Ketinggian banjir di Tegal bervariatif. Mulai dari 30 hingga 70 sentimeter. Banjir diakibatkan karena hujan deras yang terjadi sejak Senin, 29 Januari 2024 sore hingga malam.

BACA JUGA: Sungai Cacaban Meluap, Ratusan Rumah di Pinggir Pantura Tegal Terendam Banjir

Akibatnya Sungai Cacaban meluap dan menggenangi sejumlah ruas jalan dan rumah penduduk. Banjir pun terjadi di wilayah Kabupaten Tegal.

"Di sini memang langganan banjir. Setiap turun hujan, Sungai Cacaban pasti meluap, apalagi kalau hujannya deras," kata Supratman, saat dihubungi Radar Tegal.

Sejauh ini, lanjut Supratman, keluarga terdampak banjir di Tegal tidak ada yang mengungsi. Karena genangan banjir tidak tinggi. Meski banjir masuk ke dalam rumah, tapi hanya sebagian. 

Saat ini warga masih siaga di rumahnya masing-masing karena dikhawatirkan ada banjir susulan. Menurut Supratman, bencana banjir di Tegal ini tidak ada korban jiwa maupun luka. 

BACA JUGA: Antisipasi Banjir di Perkotaan, 80 Orang Dikerahkan Bersihkan Saluran Air di Tegal

Hanya saja, para petani mengalami kerugian materi yang cukup banyak. Karena banjir di Tegal telah menggenangi bibit dan tanaman padi di areal persawahan seluas sekitar 4 hektare.

"Banyak bibit padi yang tergenang. Termasuk juga tanaman padi yang baru ditanam. Banyak yang rusak," tuturnya.

Supratman berharap, Sungai Cacaban segera dinormalisasi saat musim kemarau. Sehingga alirannya lancar dan tidak meluap ke rumah penduduk.

Sumber: