Di Hadapan Peserta Rakor, Pj Bupati Tegal Ceritakan Perjalanan Karier di Kementerian ATR/BPN

Di Hadapan Peserta Rakor, Pj Bupati Tegal Ceritakan Perjalanan Karier di Kementerian ATR/BPN

RAKOR - Pj Bupati Tegal pimpin rakor bersama OPD dan Jajaran terkait--

RADAR TEGAL - Penjabat (Pj) Bupati Tegal Dr. Agustyarsyah, S.SiT., SH., MP memimpin jalannya rakor bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala bagian Setda Kabupaten Tegal, Kamis 11 Januari 2024. Pada kesempatan itu, dia menceritakan perjalanan kariernya di Kementerian ATR/BPN.

Menurut Pj Bupati Tegal, saat ini dirinya masih menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada Kementerian ATR/BPN. Pria kelahiran Banda Aceh tahun 1970 mengatakan akan bertugas sebagai Penjabat Bupati Tegal selama satu tahun ke depan.

Pj Bupati Tegal itu mengatakan meski lahir di Aceh, namun dirinya menempuh pendidikan dari TK hingga SMA di Medan Sumatera Utara. Sebab, mengikuti orang tuanya yang bertugas di Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan) dan tinggal di asrama Kodam I/Bukit Barisan. 

Pj Bupati Tegal itu, juga sempat mengenyam pendidikan sarjana di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh jurusan ekonomi akuntansi. Meski hanya sampai diploma tiga karena kemudian diterima sebagai CPNS di Kanwil BPN Provinsi Aceh menggunakan ijazah SMA.

BACA JUGA: Pj Bupati Dorong Percepatan Desa Lengkap di Kabupaten Tegal

Dia mengungkapkan, pendidikan sarjana justru dirinya dapatkan saat mendapatkan tugas belajar dari BPN di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta. Sepanjang karirnya dari mulai CPNS di Aceh tahun 1994 hingga mulai menjabat berbagai posisi di kantor pertanahan daerah dan kementerian sepenuhnya berada di lingkungan Kementerian ATR/BPN.

Menurut dia, hal paling membanggakan dalam karirnya di BPN adalah mampu mensertipikatkan 100 ribu bidang tanah dalam setahun. Melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL), yang saat dirinya menjabat Kepala BPN Kabupaten Bogor. 

Tidak hanya itu, kata Agustyarsyah dukungan pemerintah Kabupaten Bogor kala itu memudahkan pihaknya mengkoneksikan sistem pemecahan sertipikat tanah di BPN. Dengan database pajak bumi dan bangunan (PBB) di pemda.

“Jika ada pemecahan sertipikat di BPN, maka yang di PBB langsung bidang-bidangnya sama dengan yang di sertipikat. Sehingga PBB yang dibayarkan dan data-data yang ada di PBB jadi update,”ungkapnya.

BACA JUGA: Bersumber dari DAK, Anggaran Pelebaran Jalan Semboja-Randusari Kabupaten Tegal Capai Rp7,8 Miliar

Menurut Pj Bupati Tegal itu, dari integrasi kedua data kepemilikan tanah ini, pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) pemda setempat naik Rp110 miliar. Pemkab Bogor sebelumnya telah menjalin komitmen dengan dirinya mengalokasikan anggaran daerah senilai Rp25 miliar untuk mendukung percepatan program PTSL.

"Arsip pertanahan di BPN Kabupaten Bogor pun dinobatkan sebagai yang terbaik di tingkat Jabodetabek. Atas prestasinya itu, kami diberikan jabatan baru sebagai Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Aceh,"ujarnya.

Agustyarsyah mengungkapkan keinginan terbesarnya terbesarnya adalah mengajar. Sebab, terinspirasi dari profesi kedua orangtuanya yang juga guru, di mana ibunya seorang pengajar di Sekolah Guru Kepandaian Putri dan ayahnya mengajar di sekolah guru agama.

Menurut dia, profesi mengajarnya di sejumlah lembaga pendidikan tinggi ini ditunjang oleh latar belakang pendidikan akademisnya yang cukup banyak. Serta kepemilikan akta mengajar, di mana ia sempat mengajar di fakultas pertanian dan teknik sipil Universitas Syiah Kuala, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Pante Kulu Banda Aceh dan STPN Yogyakarta dengan disiplin ilmu pertanahan, kartografi, dan manajemen perkantoran.

Sumber: