Ciri-ciri Pemilik Weton Tulang Wangi yang punya Kemampuan Pikat Lawan Jenis dan Berinteraksi dengan Dunia Gaib

Ciri-ciri Pemilik Weton Tulang Wangi yang punya Kemampuan Pikat Lawan Jenis dan Berinteraksi dengan Dunia Gaib

ILUSTRASI- Gambar ilustrasi weton tulang wangi--

RADAR TEGAL - Hari lahir atau weton bagi masyarakat Jawa memiliki filosofi tersendiri bagi pemiliknya. Di antaranya adalah weton tulang wangi. 

Pemilik weton tulang wangi ini dipercaya memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan lainnya. Salah satunya, orang yang lahir pada hari-hari weton ini memiliki kemampuan indigo, atau mendeteksi bahkan melihat makhluk tak kasat mata.

Konon, orang yang terlahir pada hari yang masuk dalam weton tulang wangi ini memiliki daya tarik magis yang luar biasa. Sehingga, mampu menarik makhluk-mahlul ghaib itu.

Beberapa penjelasan tentang weton tulang wangi akan kami sajikan dalam artikel ini. Simak hingga selesai agar bisa menambah pemahaman Anda tentang weton.

BACA JUGA: 5 Weton yang Diprediksi Bakal Kaya Raya di Tahun 2024 Nanti, Siap-siap Jadi Crazy Rich Dadakan

Weton Tulang Wangi

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton ini memiliki daya tarik yang luar biasa kuat. Pemilik weton ini biasanya akan peka terhadap kehadiran makhluk tak kasat mata yang berada di dekatnya.

Makhluk tak kasat mata itu dipercaya akan tertarik dengan pemilik weton ini. Sebab, ianya ditandai dengan aura atau aroma khas yang memancar dari tubuhnya.

Tidak semua yang lahir di weton ini mampu menyadari keberadaan makhluk gaib. Namun, biasanya secara tidak sadar mereka dapat merasakan energi makhluk astral itu.

Selain mampu mendeteksi keberadaan makhluk astral, mereka yang lahir di weton ini memiliki masa depan yang cerah dan peluang yang besar dalam hidupnya. Orang-orang juga sering mengaitkannya dengan jiwa kepemimpinan yang kuat, kreatif dan berbakat dalam berbagai bidang.

BACA JUGA: Weton yang Ditakdirkan Kaya Raya, Tak Heran Jika Uangnya Tidak Pernah Habis

Hari Lahir Tulang Wangi

Bagi masyarakat, weton terkait dengan hari lahir secara nasional dan jawa. Kalender nasional mencantumkan ada 7 hari dalam seminggu.

Hari-hari itu yakni Senin, Selasa, Rabu, Kamis Jumat, Sabtu dan Minggu. Sementara, dalam kepercayaan masyarakat Jawa, selain hari-hari itu juga ada rangkepnya, yakni legi, pahing, pon, wage dan Kliwon.

Sumber: