7 Tradisi Wong Tegal yang Jarang Diketahui Orang banyak, Salah Satunya Adalah Mantu Poci

7 Tradisi Wong Tegal yang Jarang Diketahui Orang banyak, Salah Satunya Adalah Mantu Poci

Tradisi Wong Tegal--

5. Ziarah Makam Sunan Amangkurat Agung

Melangkah lebih jauh ke dalam sejarah, Tegal memiliki tradisi mengenang Sunan Amangkurat Agung, raja Mataram yang ke-3, melalui upacara adat Penjamasan Makam. 

Dalam ritual ini, masyarakat Tegal berkumpul untuk membersihkan dan mendoakan makam Sunan Amangkurat Agung sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh sejarah yang meninggalkan jejak penting di tanah ini.

Upacara ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda agar tetap melestarikan nilai-nilai sejarah. 

Penjamasan Makam Sunan Amangkurat Agung menjadi perpaduan antara penghormatan terhadap leluhur dan upaya pelestarian warisan budaya bagi generasi mendatang.

BACA JUGA: Anggaran Rp1,08 Miliar, Taman Rakyat Slawi Ayu Dipugar Bertahap Jadi Taman Budaya

6. Festival Jamu dan Kuliner

Ketika membicarakan kekayaan budaya Tegal, tidak boleh terlewatkan Festival Jamu dan Kuliner. Acara ini bukan hanya menjadi ajang untuk menikmati lezatnya kuliner khas Tegal, tetapi juga menjadi momentum untuk mempromosikan jamu, salah satu kekayaan tradisional Indonesia.

Festival ini diadakan di Taman Budaya Tegal, menjadi tempat berkumpulnya para pecinta kuliner dan penggemar jamu. Berbagai varian jamu dan hidangan khas Tegal tersaji dengan apik, menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah.

Melalui Festival Jamu dan Kuliner, Tegal tidak hanya menjaga cita rasa kuliner tradisionalnya tetapi juga mengangkat pamor jamu sebagai warisan budaya yang patut dijaga.

7. Sedekah Bumi Purwahamba Indah

Tradisi wong Tegal yang terakhir. Sementara itu, upacara adat Ruwat Bumi Purwahamba Indah menjadi puncak keberagaman tradisi Tegal.

BACA JUGA: Sejarah Wayang Cepak Khas Tegal, Warisan Budaya Lokal yang Harus Kita Jaga Sampai Masa yang akan Datang

Dalam upacara ini, masyarakat Tegal mengarak sesaji dan menggelar pertunjukan kesenian tradisional sebagai bentuk permohonan keselamatan dan kemakmuran dari sang Pencipta.

Ruwat Bumi Purwahamba Indah bukan hanya merangkai kesenian tradisional sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai doa bersama untuk keberlanjutan hidup dan kelimpahan rezeki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: