Banyak Anak Muda Pakai Pinjol untuk Kebutuhan yang Gak Penting, Segini Data dari OJK Tahun 2023

Banyak Anak Muda Pakai Pinjol untuk Kebutuhan yang Gak Penting, Segini Data dari OJK Tahun 2023

Banyak anak muda pakai pinjol untuk kebutuhan gak penting--

RADAR TEGAL - Banyak anak muda pakai pinjol (pinjaman online) di Indonesia, terutama generasi milenial dan generasi Z, untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. 

Fenomena ini semakin mencuat dengan banyak anak muda pakai pinjol untuk keperluan hiburan, seperti membeli tiket konser idola mereka, misalnya konser Coldplay.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak menutup mata terhadap realitas ini, bahkan menyebutkan bahwa anak muda pakai pinjol lebih dari 50% pinjaman terjadi melalui pinjol.

Penyebab banyak pinjaman online

Kemunculan tren anak muda pakai pinjol ini menjadi sorotan, mengingat pinjaman sejatinya seharusnya digunakan untuk hal-hal yang produktif atau sebagai modal usaha. 

BACA JUGA:Kian Marak Modus Penipuan Tagihan Pinjol Belum Lunas, Ini Ciri yang Kudu Anda Waspadai

Namun, fakta bahwa banyak anak muda terjebak dalam utang konsumtif menunjukkan bahwa ini bukan hanya masalah kurangnya literasi keuangan, tetapi juga dipengaruhi oleh kecenderungan untuk memaksakan diri demi kesenangan sesaat.

Menurut data OJK yang kita kutip dari detikFinance, kelompok usia 19 hingga 34 tahun menjadi yang paling aktif melakukan pinjaman online. 

Mereka, yang seharusnya merupakan kelompok yang produktif, justru menjadi bagian terbesar dari pengguna pinjol dengan total nilai utang mencapai Rp 27,1 triliun pada bulan Juli 2023. 

Fakta ini sekaligus mencatatkan generasi muda sebagai pelaku utama dalam tren pinjol di Indonesia.

BACA JUGA:Geger! OJK Temukan Pengguna yang Hutang di 40 Layanan Pinjol Ilegal dalam Sehari, Kok Bisa?

Kredit macet di kalangan generasi muda

Namun, cerita tidak berakhir di situ. Data OJK menunjukkan bahwa banyak anak muda pakai pinjol di usia 19 hingga 34 tahun juga menjadi penyumbang terbesar kasus kredit macet di dunia pinjol. 

Mahasiswa dan pekerja muda dalam kategori usia ini mengalami gagal bayar utang sebesar Rp 782 miliar atau setara dengan 40,24%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: