Tragis! Pekerja Bangunan asal Tegal Jadi Korban Tewas Peristiwa Penembakan oleh KKB di Papua

Tragis! Pekerja Bangunan asal Tegal Jadi Korban Tewas Peristiwa Penembakan oleh KKB di Papua

Kerabat korban penembakan KKB di Papua--

RADAR TEGAL - Seorang warga Tegal turut menjadi korban penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Korban meninggal akibat luka tembak di sejumlah bagian tubuhnya.

Dari informasi yang berhasil diperoleh, identitas warga yang menjadi korban penembakan KKB di Papua yakni Slamet Riyanto, 34 tahun. Korban yang berprofesi sebagai pekerja bangunan itu merupakan warga Desa Talok Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

Jenazah pekerja bangunan yang menjadi korban penembakan KKB di Papua diperkirakan akan tiba di rumah duka pada Senin, 27 November 2023. Informasinya, saat ini jenazah masih dalam perjalanan.

Salah satu kerabat korban Munasik membenarkan keponakannya turut menjadi korban dalam penembakan itu. Saat ini, pihak keluarga masih menunggu jenazah korban yang saat ini masih dalam perjalanan.

BACA JUGA:6 Bulan KKB Papua Sudah Bantai 25 Orang, 18 Warga Sipil Tewas dan 7 TNI-Polri Gugur

"Kami tentu merasa kehilangan anggota keluarga kami. Saat ini, kami masih menunggu kedatangan jenazah almarhum,"katanya.

Sementara itu, dari data yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa penembakan itu terjadi di Puskesmas Beuga Barat Kampung Jambul Distrik Beoga Barat Kabupaten Puncak Jaya. Dugaan sementara, pelaku penembakan yakni KKB intan Jaya Pimpinan Aibon Kogoya.

Menurut keterangan saksi yang melihat kejadian itu, KKB tersebut tiba-tiba mendatangi lokasi mereka bekerja. Mereka pun langsung melakukan penembakan terhadap para korban.

Selain Slamet Riyanto, masih ada 2 pekerja lainnya yang menjadi korban meninggal dalam penembakan yang dilakukan KKB. Yakni, Triyono 37 tahun warga Kabupaten Grobogan dan Satiman, 29 tahun warga Jawa Barat.

BACA JUGA:Pagi Buta Diserbu KKB Papua, Dua Tentara yang Tengah Patroli Tertembak

Selain mereka, masih ada 2 pekerja lainnya yang selamat dalam kejadian itu. Mereka yakni Nurali, 52 tahun warga Banten dan Alfian Pratasis, 30 tahun warga Sulawesi Utara. (*)

Sumber: