Bisnis Paylater Kian Digandrungi Perbankan, Bagaimana dengan Nasib Kartu Kredit?
Bisnis Paylater Kian Digandrungi Bank Seperti BCA Hingga Mandiri, Nasib Bisnis Kartu Kredit Mulai Punah?--Picture Edit By Using Corel Draw | Dimas Adi Saputra
RADAR TEGAL - Nampak bisnis PayLater kian digandrungi oleh banyak Bank di Indonesia, bahkan baru-baru ini BCA dan Bank Mandiri merilis produk PayLaternya.
Perlu anda ketahui terlebih dahulu bahaw bisnis PayLater kian banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dari mulai belanja hingga membayar tagihan.
Bisnis PayLater sendiri menawarkan berbagai transaksi yang terbilang menguntungkan. Ambil contoh saja, anda bisa membeli barang yang anda inginkan dengan membayarnya nanti.
Tidak heran Bisnis Paylater sangat digandrungi oleh pengguna maupun penyedia PayLater, kerana berbagai keuntungan dan kemudahan yang ada didalamnya.
BACA JUGA:Berapa Denda yang Harus Dibayar Jika Terlambat Melunasi Tagihan OVO PayLater? Ini Hitungannya
Lalu jika sudah ramai Bank yang mengeluarkan produk PayLaternya, nasib transaksi kartu kredit apakah akan punah begitu saja?
Nasib transaksi kartu kredit
Menurut data statistik sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada, Jumat 17 November 2023, nilai transaksi kartu kredit pada September 2023 mencapai Rp33,39 triliun.
Nilai transaksi tersebut mengalami penurunan sebesar 2,85% secara bulanan (MoM), namun masih naik 20,02% secara tahunan (yoy).
Di sisi lain, jumlah transaksi kartu kredit pada September 2023 tercatat sebanyak 33,36 juta, turun 1,62% dari bulan sebelumnya yang mencapai 33,87 juta transaksi. Namun, jumlah transaksi kartu kredit tersebut masih naik 16,56% secara tahunan.
BACA JUGA:Paylater Livin Mandiri Hadirkan Kenyamanan Bertransaksi, Simak Cara Paling Gampang Pengajuannya
Menurut pengamat perbankan dari Binus University Doddy Ariefianto, bisnis kartu kredit masih memiliki potensi yang besar bagi perbankan.
Hal tersebut didukung oleh peningkatan perekonomian Indonesia yang mendorong peningkatan daya beli masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah, penerbit kartu kredit berlomba-lomba menjalankan strategi yang inovatif.
Dengan pengelompokan berdasarkan limit kartu pula, setiap segmen nasabah akan mendapatkan layanan yang sesuai dengan gaya hidupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: