Lestarikan Budaya Lokal, Penggiat Sintren, Hadroh, Srakalan Brebes Diminta Lakukan Ini

Lestarikan Budaya Lokal, Penggiat Sintren, Hadroh, Srakalan Brebes Diminta Lakukan Ini

Anggota DPRD Brebes Haryanto menyerahkan sertifikat kepada perwakilan Nasidah ria Fatayat peserta BISA FEST.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Guna melestarikan budaya lokal, puluhan penggiat seni sintren, hadroh srakalan hingga kasidah di Kabupaten Brebes mendapatkan tips memperkenalkan budaya lokal. Hal itu diketahui dalam kegiatan Bersih, Indah, Sehat, Aman Festival pesona seni budaya lokal Brebes yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Grand Dian Hotel.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Rofiq Qoidul Adzam mengapresiasi dan mendukung penuh upaya Kemenparekraf. Pasalnya, kegiatan tersebut sebagai wadah dalam memantik para penggiat seni budaya lokal. 

"Program Kemenparekraf melalui BISA FEST, salah satu itemnya memang mendongkrak eksistensi kearifan budaya lokal. Terlebih, Kabupaten Brebes memiliki banyak ciri khas dan harus dilestarikan agar tidak terkikis punah," ungkapnya kepada awak media.

Hal senada, disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Brebes dari Fraksi PKB Haryanto. Dia menyampaikan, bertahannya para penggiat seni budaya Islam lokal hingga saat ini menjadi target BISA FEST.

BACA JUGA:Lestarikan Budaya Lokal, Kemenparekraf Gembleng Penggiat Sintren hingga Srakalan Brebes di Ajang BISA Fest

Bahkan, program kolaboratif Kemenparekraf dengan Komisi X DPR RI tersebut sangat bermanfaat bagi penggiat seni lokal. Mengingat, perkembangan zaman era digital banyak budaya lokal terkikis punah.

"Lewat tips dan dan trik yang diberikan ke mereka diharapkan penggiat Sintren, Hadroh, srakalan, gambus, nasidah bisa tetap eksos. Menjadi bukti, eksistensi budaya Islam lokal di Brebes," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Politisi PKB tersebut mendukung pegiat budaya seperti tari topeng Lesbumi PCNU, srakalan Ansor ranting Glonggong, nasidah ria dari Fatayat Bulakamba, Hadroh dari NU ranting Siwuluh untuk terus menjaga eksistensi pelestarian budaya Islam lokal. Bahkan, tiga tips penting yang harus diperkuat yakni dengan mengenalkan seni tersebut di lingkungan keluarga.

"Kemudian, memperluas eksistensi dengan penampilan tingkat desa hingga kabupaten. Fokusnya, membudayakan secara eksis agar terus berkembang dan sebar luaskan lewat media sosial sebagai sarana melestarikan budaya lokal," pungkasnya. (*)

Sumber: