Tingkatkan Produktivitas Bawang Merah, HKTI Minta Pemkab Brebes Fokus Penanganan Irigasi dan Kesuburan Tanah

Tingkatkan Produktivitas Bawang Merah, HKTI Minta Pemkab Brebes Fokus Penanganan Irigasi dan Kesuburan Tanah

Ketua HKTI (kanan) saat memberikan penghargaan kepada Pj Bupati Brebes dalam acara Saresehan beberapa waktu lalu di Pendopo Brebes.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Brebes meminta kepada Pemerintau Kabupaten (Pemkab) Brebes untuk fokus penanganan dua hal. Yakni, pembangunan irigasi dan peningkatan keseburuan tanah.

Menurut Ketua HKTI Kabupaten Brebes Masrukhi Bachro mengatakan, saat ini irigasi yang ada di Kabupaten Brebes banyak yang rusak. Sehingga, menghambat penyaluran air ke lahan pertanian milik warga.

"Pembangunan irigasi sangat penting dalam menunjang produktivitas bawang merah. Apalagi, saat musim kemarau seperti saat ini," ujarnya, Minggu 15 Oktober 2023.

Menurutnya, musim kemarau saat ini sangat bagus untuk menanam bawang merah. Namun, karena kesulitan ketersediaan air banyak lahan di Kabupaten Brebes yang dibiarkan oleh petani. Bahkan, ada juga sebagian petani Brebes yang ke luar daerag untuk menanam bawang merah.

BACA JUGA:HKTI Sebut 2 Permasalahan Ini Jadi Masalah Utama yang Dihadapi Petani Bawang Merah

"Ini menjadi permasalahan yang harus segera dicarikan solusinya. Sebab, jika irigasi dan suplai air tidak bisa maksimal maka produktivitas bawang merah bakal terus menurun," jelasnya.

Selain permasalahan irigasi, lanjutnya, pemerintah juga diharapkan bisa mencari solusi agar lahan di Kabupaten Brebes bisa kembali subur. Pasalnya, tanah yang ada di Brebes saat ini banyak yang kurang subur.

BACA JUGA:Awas! Hama Janda Pirang Serang Tanaman Bawang Merah di 9 Kecamatan Kabupaten Brebes

"Jadi kami harap, pemerintah bisa lebih berkonsentrasi pada pembangunan irigasi dan kesuburan tanah. Sehingga, produktivitas bawang merah tetap terjaga dengan baik," ucapnya.

Selain berkonsentrasi pada peningkatan dan kwalitas produksi, kami juga berhrap ada penataan pada distribusi pemasaran. Terutama tata niaga bawang merah yang cenderung harga antara konsumen dan ditingkat petani jauh selisihnya," pungkasnya. (*)

Sumber: