Tawuran Pelajar di Brebes Hingga Jatuh Korban Jadi Sorotan, Psikolog Singgung Peran Orang Tua

Tawuran Pelajar di Brebes Hingga Jatuh Korban Jadi Sorotan, Psikolog Singgung Peran Orang Tua

TAWURAN PELAJAR - Psikolog dari RSUD Brebes Iko Yuniarto S.Psi menyampaikan faktor yang melatarbelakangi fenomena tawuran pelajar di Brebes. -EKO FIDIYANTO-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Beberapa hari terakhir, tawuran pelajar di Brebes menjadi sorotan. Psikolog pun mulai menyinggung peran orang tua hingga polisi yang harus lebih proaktif dalam melakukan pencegahan aksi tawuran pelajar.

"Tawuran pelajar ini sudah menjadi fenomena. Termasuk yang sudah beberapa kali terjadi di Kabupaten Brebes. Semua pihak, baik orang tua, pihak sekolah, dan pihak kepolisian harus lebih pro aktif," kata Psikolog Iko Yuniarto, Sabtu 30 September 2023.

Diakuinya, kasus tawuran pelajar yang beberapa hari terakhir terjadi di Kabupaten Brebes menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk dari seorang psikolog.

Iko Yuniarto yang berdinas di Poli Psikologi RSUD Brebes ini menyebut, faktor utama maraknya tawuran pelajar di Kabupaten Brebes adalah minimnya perhatian orang tua. 

BACA JUGA:Fakta Terbaru Bullying Cilacap, Ternyata Pelaku Sudah 3 Kali Ini Lakukan Perundungan Terhadap Korban

BACA JUGA:Polisi Dalami Motif dan Peran Pelaku Tawuran Pelajar SMK di Brebes yang Sebabkan 1 Orang Meninggal

Banyak orang tua yang tidak perhatian lagi dengan anaknya, kecuali anaknya telah berurusan dengan hukum. Sementara dalam kesehariannya, mereka kurang memperhatikan anak-anaknya. Sehingga, mereka mencari perhatian sebagai bentuk pengakuan. 

"Orang tua itu sekarang seperti sudah tidak urusan sama anaknya. Mau main sama siapa ketemu siapa mereka melakukan apa itu tidak urusan. Tapi kalau sudah berurusan dengan hukum baru orang tuanya itu mewek-mewek," lanjut Iko Yuniarto. 

"Sedangkan di lingkungan temannya ada prinsip ini, kalau kamu nggak ngikutin saya berarti bukan bagian dari saya. Itu sudah semakin kuat," sambung Iko. 

Iko Yuniarto menyebut, orang tua seharusnya lebih memilih dan memilah teman-teman anaknya. Hal ini bukan untuk membatasi pergaulan. Namun lebih menjaga anak-anaknya agar tidak terlibat dengan kegiatan negatif.

BACA JUGA:Polisi Amankan 4 Siswa yang Terlibat Tawuran Antar Pelajar yang Menewaskan Satu Orang

BACA JUGA:Tawuran Antar Pelajar Kembali Pecah di Bumiayu Brebes, 1 Korban Alami Luka di Kepala

Orang tua harus lebih proaktif dalam menyikapi pergaulan anak-anak. Apalagi saat ini, media sosial banyak mempertontonkan hal-hal yang tidak mendidik, yang dampaknya akan ditiru oleh mereka. 

"Kalau dulu bahasanya berteman dengan siapapun, tapi kalau sekarang justru harus pilih-pilih. Bukan berarti kita itu membatasi diri, tetapi lebih mengarah pada hal-hal yang sifatnya itu menjaga," ungkapnya.

Sumber: radartegal.disway.id