Petani Tembakau Pemalang Sumringah Harga Tembus 5.000 Perkilo Saat Musim Panen

Petani Tembakau Pemalang Sumringah Harga Tembus 5.000 Perkilo Saat Musim Panen

Petani sedang memetik tembakau yang sudah bisa dipanen.-Siti Maftukhah-

 "Harga saat ini sekitar Rp5.000 perkilogram, lebih mahal dari tahun sebelumnya," tambahnya.

Lebih jauh Zaenal mengungkapkan, musim kemarau tahun ini juga jadi faktor jarangnya petani tanam tembakau.

BACA JUGA:Warga Semarang Sulap Talas Jadi Pengganti Tembakau, Tembus Pasaran Australia

BACA JUGA:Meski Curah Hujan Masih Tinggi, Petani di Lereng Sindoro Mulai Semai Tembakau

Dengan jumlah produksi yang menurun, maka harga pun jadi lebih mahal. 

"Di lereng Gunung Slamet tepatnya di Kecamatan Pulosari, beberapa desanya menjadi sentra tembakau. Tembakau hasil bumi Pulosari, langsung dibawa oleh pelanggan dari luar kota seperti Temanggung dan Wonosobo," terangnya. 

Zaenal tak menampik bila menanam tembakau mengalami pasang surut keuntungan.

Namun sudah sejak dulu petani mengandalkan hasil pertanian tembakau sebagai ladang penghasilan. 

BACA JUGA:Apresiasi Kenaikan Tarif Cukai Hasil Tembakau, YLKI: Masih Lebih Murah Dibandingkan Negara Lain

BACA JUGA:1.052 Buruh Tembakau Dapat Bantuan Langsung Tunai yang Disalurkan Pemkab Tegal

Tanah pegunungan yang cocok untuk tembakau, membuat masyarakat bertani tembakau. 

"Semoga pada panen berikutnya,kualitas tembakau bisa lebih baik dan terus meningkat," ucap Basir, petani tembakau lainnya. *

Sumber: