Mitos Ibu Hamil Makan Buah Dempet, Bisa Menyebabkan Bayi Kembar Siam? Cek Faktanya Disini

Mitos Ibu Hamil Makan Buah Dempet, Bisa Menyebabkan Bayi Kembar Siam? Cek Faktanya Disini

Mitos Ibu Hamil Makan Buah dempet--

RADAR TEGAL - Mitos beredar tentang ibu hamil yang makan pisang dempet membuat anaknya kembar siam. Hal ini perlu diluruskan, karena semuanya harus jelas dan tidak membuat takut para ibu-ibu.

Mitos ataupun fakta suatu kejadian biasanya sudah dipercaya turun temurun sejak nenek moyang. Sehingga sampai saat ini masih ada orang yang percaya akan hal tersebut, salah satunya orang hamil yang makan pisang dempet.

Orang hamil tidak boleh makan buah yang dempet, dan umumnya ditemukan pada pisang. Kami akan menjelaskan mitos ini sekaligus meluruskan apakah itu benar atau tidak.

Kembar siam sendiri merupakan kondisi 2 bayi yang ada di dalam rahim ibu mengalami fisik yang terhubung satu sama lain. Mengutip dari mayoclinic.org, bagian yang kerap terhubung yaitu dada, perut, atau panggul.

Berikut penjelasan lengkapnya mengenai mitos ibu hamil yang makan buah pisang dempet. Ternyata ini fakta yang harus kalian ketahui.

Umumnya ketika hamil bayi kembar siam tidak terlihat gejala khusus secara kasat mata.

Hal ini karena perkembangannya sama dengan hamil bayi kembar pada umumnya seperti lebih banyak kelelahan, sering mual dan muntah, ataupun rahim bertumbuh lebih cepat.

Tetapi ketika dilihat dengan USG dapat terlihat adanya kelainan pada janin tersebut.

Pada kembar identik, seharusnya di usia kandungan 8-12 hari setelah pembuahan terjadi pembelahan.

Tetapi pada kembar siam terjadi pembelahan yang lebih lambat biasanya terjadi saat usia kandungan 13-15 hari setelah pembuahan karena terhentinya proses pemisahan tersebut.

Apakah ada faktor risikonya?

Masih mengutip dari laman yang sama disebutkan bahwa kembar siam ini sangatlah langka dan tidak ada penyebab yang jelas.

Tetapi kembar siam ini harus menjadi perhatian khusus karena bisa meningkatkan risiko komplikasi yang serius.

Bayi kembar siam membutuhkan persalinan sesar karena anatomi mereka yang tidak normal. 

Sumber: