Unik! Mekanisme Gerakan Putri Malu, Begini Penjelasan dari Peniliti Asal Jepang

Unik! Mekanisme Gerakan Putri Malu, Begini Penjelasan dari Peniliti Asal Jepang

Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica L.)-gooddoctor.co.id-

BACA JUGA:Misteri Curug Cigamea Bogor: Ada Batu Merah Unik di Balik Keindahan Air Terjun yang Menakjubkan

Rekaman ini mengungkapkan bagaimana tanaman mampu menutup daunnya dalam waktu singkat, meskipun tanpa saraf atau otot seperti pada hewan.

Dalam penelitian tersebut, bagian daun terlihat berpendar ketika ada pergerakan potensial aksi (depolarisasi membran sel listrik) yang melewatinya. 

Meskipun cara kerjanya serupa dengan saraf pada hewan, namun tanaman tidak memiliki sel khusus untuk menghantarkan energi listrik. 

Meski demikian, sinyal dalam tanaman ini berjalan lebih lambat melalui jaringannya.

Penjelasan para peneliti

Para peneliti menjelaskan bahwa ini adalah mekanisme pensinyalan utama yang digunakan oleh tanaman putri malu. 

Melalui rekaman ini, untuk pertama kalinya terungkap dengan jelas bagaimana sinyal tersebut diciptakan.

Ketika sel-sel terdepolarisasi, mereka melepaskan ion kalsium yang bereaksi dengan zat pewarna fluoresen yang ditempatkan pada tanaman. 

Penggunaan zat pewarna ini menghasilkan cahaya berkedip secara berurutan di sepanjang bagian tengah daun.

Tanaman putri malu memiliki bagian kecil yang disebut pulvini, yang berfungsi untuk melepaskan ion kalsium. Ion ini membantu menarik kembali daun dengan mengubah tekanan air. 

Setelah satu pulvini diaktifkan, ia mengirimkan sinyal ke pulvini yang berdekatan, menciptakan efek domino yang membuat daun menutup sepanjang punggungnya.

BACA JUGA:Mitos Sungai Serayu dan Air Tuk Bima Lukar yang Konon Bikin Awet Muda, Mau Bukti?

Dari rekaman ini, para ilmuwan dapat memahami seberapa cepat pulvini berinteraksi dengan daun yang bersebelahan. 

"Pulvini menerima sinyal sekitar 0,1 detik sebelum daun mulai berkontraksi. Ini adalah kecepatan yang luar biasa untuk tanaman," kata Masatsugu Toyota seperti yang dikutip dari laman Live Science.

Sumber: