3 Penyebab Bansos Tidak Tepat Sasaran, Sebabkan Kerugian Negara Hingga Rp 6,9 Triliun
Rupiah Indonesia -depositphotos.com-
RADARTEGAL.DISWAY.ID- Bansos alias bantuan sosial disalurkan pemerintah bagi mereka yang membutuhkan guna memenuhi dan menjamin kebutuhan dasar sehari-hari. Program-progrm bansoso untuk rakyat mencakup Program Indonesia Pintar, Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Pangan Non Tunai yang bertujuan penanggulangan kemiskinan di pelosok tanah air. Tetapi di lapangan muncul masalah baru yang cukup krusial yakni tidak tepat sasaran,
Bahkan karena kesalahan ini negara mengalami kerugian sampai Rp 6,9 Triliun. Lantas apa saja penyebab bansos tidak tepat sasaran membuat masyarakat yang sebenarnya membutuhkan tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah
Menko PMK Temukan Masalah Penyaluran Bansos di Desa Teluknaga
Penyebab bansos tidak tepat sasaran tampaknya terus bergulir dibeberapa daerah salah satunya Desa Teluknaga Kabupaten Tangerang. Hal itu terungkap setelah Menko PMK Muhajir Effendi berkunjung ke desa tersebut meninjau distribusi bansos
Tidak Lagi Dapat Bantuan Sosial Padahal KKS Valid
Hal menarik penyebab bansos tidak tepat sasaran ada banyak Keluarga Penerima Manfaat PKH dan BPNT tidak lagi menerima bantuan sosial. Hampir satu tahun mereka terdiri warga Desa Teluknaga Kabupaten Tangerang. Tidak mendapat bantuan.
Kartu Keluarga Sejahtera masih berfungsi dan tersimpan dengan baik, tetapi tidak menerima bantuan sosial. Padahal rumah tidak layak dengan jumlah keluarga sebetulnya masih layak mendapat bantuan.
Data Penerima Manfaat Tidak Valid
Menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkap penyaluran bantuan sosial alias bansos tidak tepat sasaran. Lantaran ada banyak data penerima manfaat tidak valid efeknya warga yang layak memperoleh bansos malah tidak mendapat bantuan sosial.
Verifikasi dan Validasi DTKS Tidak Berjalan dengan Baik
Hal lain membuat bansos salah sasaran verifikasi dan Validasi DTKS tidak berjalan semustinya seperti belum memiliki NIK. Kemudian tidak sikron data yang ada dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri sehingga perlu pembaharuan DTKS
BACA JUGA:5 Jenis KUR Mandiri 2023 dan Masing-masing Persyaratan Beserta Suku Bunga
Kesalahan dalam verifikasi dan validasi yang terkesan lambat malah memberi keuntungan pada warga yang mampu masih tetap terdata. Oleh karena itu, perlu perbaikan manejemen data dan optimalisasi satu data nasional
Kesalahan Penyaluran Bansos Rugikan Negara
Faktor penyebab sasaran tidak tepat mengakibatkan kerugian negara hingga Rp 6,9 triliun. Menurut Laporan Hasil Pemeriksaan semeter II tahun 2021 menyebut bahwa kesalahan penyaluran bansos terjadi pada program PKH, BPNT dan BST
Validasi Penyaluran Bansos
Sasaran tidak tepat dalam program bansos baik PKH, BPNT dan BST memicu masalah baru yang perlu segera diibenahi. Menurut Hidayat Nur Wahit Wakil ketua MPR RI mendesak Kemensos meakukan pembenahan internal baik validasi data maupun ketepatan sasaran.
Hidayat Nur Wahit juga anggota DPR RI mengatakan jika tidak ada pembenahan atau pembaharuan terkesan kebijakan tergesa-gesa. Tidak adil bahkan tidak akan menyelesaikan masalah kemudiah pula tidak menghadirkan kepercayaan publi.
Tidak ada salahnya dalam menyelesaikan masalah tersebut menggandeng pihak lain terkait filantropi seperti PPATK. Kerjasama ini penting asal tidak merugikan negara agar tidak terulang kembali baik data tidak valid dan tidak tepat sasaran.
Demikian tadi ulasan singkat mengenai penyebab sasaran tidak tepat bansos dari verifikasi dan Validasi DTKS tidak berjalan semustinya. Sampai data penerima manfaat tidak valid membuat warga yang layak mendapat bantuan. Menurut Hidayat Nur Wahit Wakil ketua MPR RI Tidak menerima bansos dan hal itu perlu validasi data dan verifikasi dengan baik.*
,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: