Sejarah dan Legenda Danau Kelimutu, Ditemukan pada Tahun 1915?

Sejarah dan Legenda Danau Kelimutu, Ditemukan pada Tahun 1915?

Danau Kelimutu--

RADAR TEGAL - Danau Kelimutu pertama kali ditemukan oleh Van Such Telen pada tahun 1915. Berikut sejarah dan legenda danau kelimutu.

Melansir dari m.kumparan.com, Danau Kelimutu diketahui berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dan terletak di 66 Km dari Kebupaten Ende.

Awalnya, danau ini sebenarnya merupakan kawan dari Gunung Berapi Kelimutu.

Danau ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai gunung keramat dari Tuhan. Lalu, bagaimana sejarahnya? Berikut penjelasannya.

BACA JUGA: 5 Mitos Danau Toba: Dari Adanya Ikan Raksasa Sampai Naga Raksasa, Menguak Rahasia Dibalik Keindahannya

Sejarah Danau Kelimutu

Danau Kelimutu pertama kali ditemukan oleh Van Such Telen yang merupakan warga Belanda keturunan Lio pada tahun 1915.

Danau ini semakin terkenal setelah dilukiskan oleh Y. Bouman pada tahun 1929. Sejak adanya lukisan tersebut, danau kelimutu ini makin terkenal.

Bukan hanya wisatawan yang berbondong-bondong, melainkan juga ilmuan turut ingin datang guna kepentingan penelitian.

Hingga pada tahun 26 Februari 1992, Danau Kelimutu disahkan menjadi kawasan konservasi alam nasional.

Nama Danau Kelimutu

Masyarakat sekitar meyakini nama Kelimutu berasal dari gabungan kata ‘keli’ yang memiliki arti sebagai gunung dan ‘mutu’ dengan arti mendidik.

Jadi, dapat diartikan bahwa Kelimutu merupakan gunung mendidih dengan perbedaan warna air.

Selain itu, Danau Kelimutu juga mempunyai tiga danau kawah yang memiliki nama berbeda meliputi;

·         Tiwu Nuwa Muri Koo Fai: tempat berkumpul jiwa muda yang sudah meninggal.

·         Tiwu Ata Polo: tempat berkumpul jiwa orang meninggal yang selama hidup melakukan kejahatan.

·         Tiwu Ata Mbupu: tempat berkumpul jiwa orang tua yang sudah meninggal.

Legenda Danau Kelimutu

Menurut legenda yang beredar, puncak Gunung Kelimutu yang memiliki nama Bhua Ria yang merupakan tempat tinggal Konde Ratu dan rakyatnya.

Dari banyaknya rakyat tersebut, terdapat dua orang yang menonjol meliputi; Ata Bupu dan Ata Polo.

Adapun Ata Polo merupakan penyihir yang kejam ddan suka memangsa manusia. Sedangkan Ata Bupu merupakan seseorang yang suka berbelas kasih serta mampu menangkal sihir Ata Polo.

Awalnya, Bhua Ria mempunyai kehidupan yang damai dan tenang hingga sepasang Ana Kalo (yatim piatu) mendatangi Ata Bupu untuk meminta perlindungan karena orang tuanya sudah tiada.

Ata Bupu setuju serta memberi syarat bahwa Mereka tidak boleh pergi dari ladang Ata Bupu supaya tida dimangsa Ata Polo.

Rasa Cemas Ata Bupu terbukti pada saat Ata Polo mencium bau mangsa dari Ana Kalo.

Ata Bupu kemudian memohon kepada Ata Polo untuk menunggu Mereka dewasa untuk memangsanya.

Namun, ketika dewasa, Ata Bupu berusaha sekuat tenaga supaya Ata Polo tidak memangsa Ana Kalo.

Ata Bupu sadar bahwa Ia tidak mampun untuk menglahkan Ata Polo. Oleh karenanya, Ia kabur ke arah perut bumi.

Di sisi lain, Ata Polo sangat menggila dan saat  mengejar Ana Kalo, Ia ditelan bumi.

Sementara, para remaja tewas akibat gempa dan terkubur hidup-hidup.

Tempat Ata Bupu kabur ke arah perut bumi mengeluarkan air biru dan diberi nama Tiwu At Bupu.

Tidak hanya itu, tempat tewasnya Ata Polo juga turut mengeluarkan air yang berwarna merah darah serta diberi nama Tiwu Ata Polo.

Sedangkan, gua persembunyian Ana Kalo mengeluarkan air hijau tenang dan diberi nama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai.

BACA JUGA: Kampung unik Dusun Danau Canting Kalimantan Selatan, Dihuni 31 KK dan Ciri Khas rumah Komunitas Adat Terpencil

Demikian ulasan mengenai Sejarah dan Legenda Danau Kelimutu. Semoga bermanfaat.***

Sumber: