PKH di Kabupaten Tegal Dikeluhkan, Warga Bojong Nilai Penyelenggarannya Kurang Tepat Sasaran
BANTUAN LANSIA - Bupati Tegal Umi Azizah memberikan bantuan lansia secara simbolis kepada warga Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu.-Istimewa-
RADAR TEGAL- Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Tegal dikeluhkan. Salah satu warga di Kecamatan Bojong, Puji menilai penyelenggaraannya kurang tepat sasaran.
“Saya mewakili masyarakat Desa Gunungjati dan sekitarnya mengeluhkan ketidaktepatan sasaran penerima bantuan PKH. Di sini banyak sekali masyarakat yang sudah terkategori mampu mendapatkan PKH, sedangkan mereka yang kurang mampu tidak mendapatkan program ini,” ujarnya.
Merespon ini, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Iwan Kurniawan menerangkan jika bantuan PKH diberikan berdasarkan nama yang tercantum pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Data di DTKS tersebut dapat diubah melalui mekanisme musyawarah desa.
“Sebetulnya data penerima di DTKS ini dapat diperbarui oleh operator data masing-masing desa. Oleh karena itu, dalam waktu dekat kami akan melakukan sosialisasi ulang yang mengajak operator masing-masing desa memperbarui DTKS-nya,” kata Iwan.
BACA JUGA:Cara Mengecek Penerima Bantuan PKH dan BPNT, Siapa Tau Anda Salah Satunya
Keluhan mengenai PKH sendiri sudah diketahui Bupati Tegal Umi Azizah yang bersama sejumlah kepala perangkat daerah Kabupaten Tegal mengajak dialog masyarakat Desa Gunungjati, Kecamatan Bojong di acara Tilik Desa, beberapa waktu lalu.
Kegiatan untuk menjaring aspirasi dan masukan dari warga secara langsung ini dimeriahkan oleh penampilan pentas seni tarian Coktagung, Kuntulan, dan Pencak Silat dari desa setempat.
Lewat sambutannya, Umi mengatakan penyelenggaraan Tilik Desa bisa menjadi ajang unjuk bakat anak sekolah dan remaja untuk mengenal lebih dekat kesenian tradisonal Kabupaten Tegal.
“Generasi millenial dan generasi Z ini jumlahnya mendominasi hingga 52 persen dari penduduk Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, perlu perhatian kita untuk mengembangkan bakat anak-anak ini agar selalu disibukkan dengan kegiatan yang positif,” kata Umi.
Di sini Umi memaparkan sejumlah program dan kegiatan pembangunan, antara lain program pengurangan angka kemiskinan, pengurangan angka pengangguran, rebah rumah tidak layak huni, progam Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial.
BACA JUGA:Keren Nih! 29 Unit Kendaraan Operasional Pendamping PKH di Kabupaten Tegal Diserahkan
Tidak ketinggalan, sejumlah pelayanan publik juga dihadirkan pada kegiatan Tilik Desa ini seperti pelayanan kesehatan, pelayanan donor darah dari Palang Merah Indonesia (PMI), pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor oleh Kantor UPTD Samsat dan perpanjangan masa berlaku SIM oleh Polres Tegal, pelayanan administrasi kependudukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), pelayanan BPJS Kesehatan, dan pelayanan perbankan oleh Bank Jateng.
“Melalui forum ini, saya berharap warga masyarakat Bojong bisa memanfaatkannya untuk menyampaikan usulan dan pertanyaan terkait pelayanan publik pemerintah,” pesannya.
Dalam sesi dialog interaktif tersebut, Kepala Desa Gunungjati Ghoni Solihin yang hadir mewakili warganya menyampaikan kendala pencetakan KTP elektronik.
Menanggapi tersebut, Kepala Disdukcapil Kabupaten Tegal Tri Guntoro menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah membatasi pencetakan fisik KTP elektronik dan mengarahkannya ke KTP digital atau identitas kependudukan digital. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: