Menelusuri Wisata Sejarah Gua Sunyaragi, Dulunya Tempat Berlatih Perang Prajurit Keraton

Menelusuri Wisata Sejarah Gua Sunyaragi, Dulunya Tempat Berlatih Perang Prajurit Keraton

gua suranyagi--

RADAR TEGAL - Gua Suranyagi merupakan tempat yang kaya akan sejarah. Mengunjungi wisata sejarah Gua Suranyagi akan terasa sedikit suasana berbeda.

Keunikan wisata sejarah Gua Suranyagi dengan dihiasi batuan karang yang di sekeliling bangunannya. Kesan unik dan mistis akan sedikit terasa di tempat ini.

Gua Sunyaragi atau sering disebut juga Taman Sari Sunyaragi berada di atas lahan seluas 15 hektar, dan pada zaman dulu dikelilingi oleh danau yang bernama Danau Jati.

Selain menyimpan sejarah yang panjang, Gua Sunyaragi juga memiliki sebuah mitos yang berkembang dari mulut ke mulut.

Mitos tersebut berkaitan dengan persoalan jodoh. Yakni terdapat sebuah larangan di Gua Sunyaragi, yaitu seorang perawan dilarang untuk menyentuh salah satu patung batu yang bernama Perawan Sunti.

BACA JUGA:Datangi Candi Selogriyo Magelang saat Malam Jumat Kliwon, Ada Mata Air yang bikin Awet Muda

Jika hal itu terjadi, maka dipercaya si perawan tersebut akan sulit mendapatkan jodoh. Bila kamu terlanjur menyentuhnya, ada cara untuk menangkal mitos tersebut.

Yaitu dengan berjalan masuk ke dalam Gua Kelanggengan, yang dipercaya dapat melanggengkan sesuatu termasuk masalah jodoh.

Mitos merupakan sebuah kepercayaan yang sudah ada sejak lama dan berkembang dari mulut ke mulut, kita hanya perlu menghormati dan menghargainya.

Menyusuri Gua Suranyagi

Yang paling menarik dari Gua Sunyaragi ialah bentuk bangunannya yang dihiasi oleh batuan karang hampir di setiap titiknya.

Batuan karang tersebut berkumpul menyerupai awan, yang hadir diatas bangunan temboknya. Selain itu terdapat sebuah gua yang menunjukkan kecanggihan pada zamannya.

Yakni Gua Pandekemasan yang berfungsi sebagai tempat pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanan senjata yang memiliki ventilasi udara yang baik serta kedap suara.

Kompleks dari Gua Sunyaragi atau Taman Sari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian Pesanggrahan dan Bangunan Gua.

Dulunya dikelilingi oleh air, namun saat ini telah mengalami kekeringan dan berubah menjadi daratan. Hanya dibeberapa bagian saja yang masih tergenang oleh air.

Sumber: