3 Fakta Menarik Puncak Jayawijaya! Salju Abadi Diperkirakan akan Punah pada Tahun 2025

3 Fakta Menarik Puncak Jayawijaya! Salju Abadi Diperkirakan akan Punah pada Tahun 2025

Ilustrasi: Puncak Gunung Jayawijaya-phinemo.com-

PAPUA, RADAR TEGAL - Meskipun Indonesia adalah negara tropis tanpa musim dingin, ada beberapa tempat di Indonesia yang memiliki salju.

Salah satu tempat terdingin di Indonesia adalah pegunungan Jayawijaya di Papua, di mana terdapat salju abadi yang tak pernah mencair di Puncak Jaya.

Salju abadi di Puncak Jaya membentuk gletser atau sungai salju di puncak pegunungan. Karena suhunya cenderung tetap atau stabil di puncak pegunungan, salju tersebut tidak akan mencair, maka dinamakan salju abadi.

Para ilmuwan sayangnya memprediksi bahwa gletser di Puncak Jaya Papua akan punah dalam waktu dekat. Bahkan saat ini, gletser tersebut sudah mulai mencair dan mungkin akan terus mencair hingga benar-benar menghilang.

BACA JUGA:Pantai Baron: Pesona Keindahan Alam dan Legenda Mistis di Yogyakarta

Salju abadi punjak Jaya Papua mencair

Berikut radartegal.disway.id mengutip dari kompas.com, BMKG menjelaskan bahwa ketebalan es di Puncak Jaya telah menyusut sebanyak 23,46 meter.

Pada tahun 2010, ketebalan saljunya mencapai 31,49 meter. Antara tahun 2010 hingga 2015, ketebalan es di Puncak Jaya berkurang 5,26 meter dengan rata-rata 1,05 meter per tahunnya.

Jika tidak ada tindakan untuk mengatasi masalah ini, diperkirakan es di Puncak Jaya akan habis pada tahun 2025.

Penyusutan ketebalan es di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya, disebabkan oleh perubahan iklim global.

Perubahan iklim ini juga menyebabkan kenaikan suhu yang diperkirakan mencapai 4 derajat Celcius pada akhir abad ke-21, padahal seharusnya tidak boleh melebihi 2 derajat Celcius.

Kenaikan suhu ini juga berpengaruh pada cuaca ekstrem karena efek gas rumah kaca yang tidak terkendali.

Gas rumah kaca ini dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil dalam kendaraan.

BACA JUGA:Konon Air Keabadian Para Dewa, Inilah 4 Mitos Sakralnya Petirtaan Jolotundo

3 fakta menarik seputar gunung Jayawijaya

Prediksi tentang punahnya salju abadi di Gunung Jayawijaya membuat hati sedih. Oleh karena itu, kita perlu membantu meminimalisir pemanasan global agar salju abadi di Gunung Jayawijaya tetap bertahan.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Gunung Jayawijaya:

Menjadi gunung tertinggi kedua di Asia Tenggara

Gunung Jayawijaya merupakan gunung tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Gunung Hkakabo Razi, Myanmar, dengan ketinggian 5.881 meter di atas permukaan laut.

Pernah ditemukan fosil hewan di Puncak Jayawijaya

Pernah ditemukan fosil hewan di Puncak Jayawijaya yang dulunya adalah bagian dari dasar laut. Saat tanah Papua dan Australia berpisah, bagian dasar laut tersebut perlahan-lahan naik ke atas karena gesekan lempeng bumi. Peristiwa ini terjadi sangat lama, berlangsung ratusan tahun lamanya.

BACA JUGA:Keajaiban Curug Sibedil di Pemalang: Air Terjun dengan Pesona Alam yang Menakjubkan!

Punya nama lain

Gunung ini juga dikenal dengan nama Puncak Soekarno, yang diberikan saat Irian Jaya dibebaskan dari penjajahan. Nama itu sebagai penghormatan kepada presiden pertama kita.

Namun, pada tahun 1960-an saat pergantian pemerintahan dari orde lama menjadi orde baru, namanya diubah menjadi Gunung Jayawijaya. Nama ini masih digunakan hingga sekarang.

Demikian informasi tentang gunung Jayawijaya akan segera punah dan fakta menarik di balinya. Temukan banyak informasi menarik lainnya, hanya di radartegal.disway.id. Semoga bermanfaat.(*)

Sumber: