Konon Portal ke Majapahit, Ini 5 Fakta Menarik Candi Lawang
--joglosemarnews.com
Seperti kebanyakan candi di Jawa Tengah, sejarah mengenai candi ini masih belum jelas. Namun, pembangunannya diperkirakan antara abad ke-9 hingga 10 M atau semasa Kerajaan Medang.
Perkiraan ini didasarkan pada kesamaan bentuk kaki candi dengan candi-candi lain di Jawa Tengah dari rentang abad tersebut. Adapula inskripsi Jawa Kuno di ambang pintu sebelah kiri yang sangat umum digunakan pada masa itu.
3. Pembangunan candi yang tak utuh
Menariknya, meski banyak antefiks memperlihatkan seni ukir di candi ini. Ada banyak juga elemen yang tampaknya belum selesai dipahat.
"Calon" makara penghias pipi tangganya belum tuntas. Selain itu, kirtimukha di gawang pintu juga belum jadi.
Bahkan, tidak satupun ditemukan fragmen kirtimukha di sini. Namun, adanya unsur Hindu, seperti Yoni dan beberapa arca panteon Hindu menunjukkan bahwa candi ini beraliran Siwa.
Arca panteon Hindu di kompleks ini, yakni Agastya dan Durga Mahesasuramardini berlengan delapan. Kini, keduanya disimpan di Museum Radya Pustaka Solo.
4. Punya mitos sebagai pintu portal ajaib
Muncullah beberapa mitos mengenai Candi Lawang yang pembuatannya belum jelas. Konon, candi ini adalah gerbang magis ke Kerajaan Majapahit yang pintunya dijaga pengawal gaib Raja Majapahit.
Padahal, era pembangunan candi ini berbeda dengan Majapahit. Konon, ada juga mitos lain bahwa candi ini aslinya pintu gaib ke Laut Selatan milik Nyi Roro Kidul.
Uniknya, kedua mitos tersebut berkaitan dengan pintu yang dalam bahasa Jawa adalah lawang. Hal ini karena pintu utama di candi ini masih tegak berdiri di saat badan candinya rusak parah.
BACA JUGA:6 Misteri dan Mitos Candi Cetho, Pesona Mistis yang Memikat di Jawa Tengah
5. Sejajar dengan Candi Sari dan Petirtaan Cabean Kunti
Candi Lawang hanya berjarak 1 km dari Candi Sari dan sekitar 5 km dari Petirtaan Cabean Kunti. Para sejarawan menduga kedekatan jaraknya dengan kedua tempat tersebut ada kaitannya satu sama lain.
Kemungkinan, para peziarah yang bersuci di Petirtaan Cabean Kunti akan menuju Candi Lawang untuk beribadah dan ritual mereka pun berakhir di Candi Sari yang menempati area tertinggi dan mengarah ke Gunung Merapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube asisi channel