Dibangun Mewah, Bandara Kertajati Disiapkan Layani Jutaan Penumpang Jabar dan Jateng

Dibangun Mewah, Bandara Kertajati Disiapkan Layani Jutaan Penumpang Jabar dan Jateng

Bandara Kertajati, Jawa Barat--

RADAR TEGAL - Dibangun dengan mewah, Bandar Udara Internasional Kertajati dipersiapkan untuk menampung jutaan penumpang setiap tahunnya. Keberadaan Bandara Kertajati, dipersiapkan untuk melayani penumpang dari Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.

Desain interiornya menggunakan elemen-elemen estetis yang mengadopsi kearifan budaya lokal Jawa Barat, khususnya daerah Majalengka.

Dengan jarak kira-kira 68 kilometer di timur Bandung. Bandar udara ini dibangun untuk melayani wilayah metropolitan Bandung dan juga melayani Cirebon.

Pemerintah merencanakan bakal memindahkan rute penerbangan jenis pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati.

Pemindahan rute tersebut, bakal dilakukan pada bulan 29 Oktober 2023 mendatang. Wacana tersebut diumumkan oleh Presiden Joko Widodo saat peresmian Jalan Tol Cisumdawu yang terkoneksi langsung ke Bandara Kertajati.

BACA JUGA:Bandara Internasional Kertajati Akan Difungsikan untuk Perawatan Pesawat

Bandara Kertajati yang disebut juga dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ini mempunyai area lahan seluas 1.800 Ha. Area tersebut terbagi dalam 2 runways.

Seluas 121.000 meter persegi untuk area terminal penumpang. Sementara 90.000 meter persegi untuk area terminal kargo.

Dikutip dari Radar Cirebon, sebagai bandara internasional utama di Provinsi Jawa Barat, konsep desain BIJB menghabiskan dana sekitar Rp2,6 triliun. Bandara ini terdiri dari tiga lantai dengan pemisahan area keberangkatan berada di lantai 3, dan area kedatangan berada di lantai 1. 

Bandara Kertajati yang berada di Kabupaten Majalengka menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta. Bentuk atap bangunan terminal utama sangat unik. Pasalnya BIJB menetapkan burung merak sebagai icon Jawa Barat pada bagian tersebut.

Rancangan tersebut disiapkan untuk pembangunan bertahap berdasarkan proyeksi peningkatan penumpang. Bandara ini sudah resmi beroperasi pada tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama.

Bandar udara ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 2.500 meter dan akan diperpanjang hingga 3.000 meter pada bulan November 2018. 

Bandar udara baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta. 

Setelah selesai, Bandar udara ini akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun, dengan banyak ruang untuk ekspansi. Bandar udara ini juga akan mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi pada 1,5 juta ton kargo pada tahun 2020.

Sumber: Radar Cirebon