Pelaku Ekraf Kabupaten Tegal Siap Go Digital, Fikri Faqih: Penyakit Anak Daerah Biasanya Minder

Pelaku Ekraf Kabupaten Tegal Siap Go Digital, Fikri Faqih: Penyakit Anak Daerah Biasanya Minder

BIMTEK - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, menghadiri acara Bimtek bagi pelaku Ekraf Go Digital, di Gedung Syailendra Grand Dian Hotel Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu 2 Agustus 2023.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

RADAR TEGAL- Sudah siap go digital, para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) di Kabupaten Tegal dinilai masih cenderung sebagai konsumen saat ini. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyampaikan hal itu, saat menghadiri acara Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pelaku Ekraf Go Digital, di Gedung Syailendra Grand Dian Hotel Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu 2 Agustus 2023. Menurutnya, sekarang saatnya pelaku ekraf juga go digital sebagai produsen.

"Tapi yang perlu diperhatikan, penyakit anak daerah biasanya minder atau tidak percaya diri. Semoga lewat kegiatan ini, rasa percaya diri atau pede bisa keluar dan jangka panjangnya bisa memasarkan secara agresif produk jualannya kemana saja. Karena kalau digital ini kan pemasaran bisa lebih luas tidak hanya di area Tegal dan sekitarnya saja, bisa ke seluruh Indonesia bahkan dunia," ujarnya.

BACA JUGA:Hebat! Masjid Baru di Kemenparekraf Dibangun Tanpa Bantuan APBN

Menurutnya, jika sebagai konsumen, pelaku ekraf di Kabupaten Tegal sudah siap karena memang sudah memanfaatkan. Namun, mereka belum menjadi produsen.

Karenanya, melalui kegiatan ini harapannya bisa dibalik yang tadinya menjadi konsumen bisa menjadi produsen yang memanfaatkan digital.

Terbukti, saat ini banyak masyarakat yang pesan makanan, pakaian, dan lainnya melalui aplikasi di handphone.

"Mestinya, itu tidak hanya dikuasai oleh pihak-pihak tertentu saja. Tapi harusnya kita yang dari daerah harus bisa memanfaatkan terutama anak-anak muda yang sudah akrab dengan yang namanya digitalisasi. Mereka bisa berekreasi, promosi dan bisa memasarkan apa saja. Nah, lewat bimtek kali ini akan lebih detail lagi informasinya," kata Fikri. 

Peserta yang mengikuti bimtek pun dikatakan Fikri sebenarnya sudah siap dan ada modal usaha. Mereka kebanyakan sudah membawa hasil jualannya. Misal, makanan, pakaian, ada juga yang mengaku jika memiliki usaha angkringan. 

Sementara itu, Perwakilan dari Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI Fahmy Akmal memaparkan, pihaknya memiliki Badan Layanan Umum (BLU) merupakan institusi yang bisa memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif utamanya dalam hal pembiayaan. 

BACA JUGA:Manparekraf Sandiaga Uno Minta Event Tegal Pesisir Carnival Ditingkatkan

Hal itu tertuang dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2019, kemudian diturunkan ke PP Nomor 24 tahun 2022 yang menyebut kekayaan intelektual yang sudah dimiliki pelaku ekonomi kreatif bisa menjadi agunan (jaminan) untuk bisa mendapat pembiayaan. 

Mengingat pembiayaan ini menjadi salah satu permasalahan atau kendala terbesar yang dialami oleh pelaku ekonomi kreatif. Fahmy mengaku saat ini sedang menyiapkan tim penilai atau evaluator bisa terbentuk dalam suatu wadah. 

Sumber: