Jawa dan Bali Pernah Terhubung, Sosok Ini Disebut yang Membuat Keduanya Terpisah

Jawa dan Bali Pernah Terhubung, Sosok Ini Disebut yang Membuat Keduanya Terpisah

Selat Bali--

Sampai akhirnya Sidi Mantra tidak mau lagi membantu anaknya. Tidak hilang akal, Manik Angkeran bertekad untuk mencari tahu sumber kekayaan ayahnya didapat dari mana. 

Kemudian ia pun bertanya-tanya kesana kemari dan beberapa temannya memberi tahunya bahwa bapaknya mendapatkan kekayaan di Gunung Agung.

BACA JUGA:Angkat Mitos Jawa, Film Primbon Sajikan Teror Makhluk Astral di Keluarga Keturunan Raja

Setelah Manik Angkeran sampai di Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan genta milik Sidi Mantra. Karena merasa terpanggil Naga Basuki pun merasa terpanggil oleh suara genta tersebut. Namun Naga Basuki heran kenapa ia tidak mendengarkan mantra-mantra yang biasa ia dengar dari Sidi Mantra. Setelah keluar, maka bertemulah Sang Naga dengan Manik Angkeran untuk pertama kali. 

Melihat Manik Angkeran, Naga tidak dapat menahan amarahnya. Namun, Manik Angkeran menunjukkan raut muka kesedihan karena akan dibunuh kalau tidak bayar hutang hingga membuat Sang Naga pun merasa kasihan.

Setelah memberikan nasehat kepada Manik Angkeran, Naga Basuki pun membalikkan badannya untuk mengambil harta yang berada di dalam bumi.

Sayangnya, Manik Angkeran berbuat culas. Melihat ekor Naga Basuki yang penuh dengan emas dan intan maka timbullah niat jahatnya untuk memotong ekor tersebut. 

Manik Angkeran mengeluarkan keris yang ia bawa dan memotong ekor Naga Basuki dengan satu kali tebasan. Naga Basuki menggeliat dan segera membalikkan badannya. Namun Manik angkeran telah pergi menjauhinya.

Naga Basuki pergi mencari Manik Angkeran ke segala penjuru tetapi tidak menemukannya. Naga Basuki cuma menemukan bekas telapak kaki Manik Angkeran. 

BACA JUGA:Mitos Kali Pemali Brebes, Menguak Istana Lelembut Konon Dihuni Ular Berkepala Kerbau dan Buaya Putih

Dengan kesaktiannya Naga Basuki membakar bekas telapak kaki Manik Angkeran. Meskipun Manik Angkeran jauh, dengan kesaktian Naga Basuki, Manik Angkean dapat merasakan panasnya api Naga Basuki sehingga Manik Angkeran terjatuh dan lama-kelamaan menjadi abu.

Sidi Mantra yang tinggal di Jawa Timur merasa gelisah. Dia cemas karena anaknya telah menghilang dan masih belum kembali ke rumah. Sidi Mantra juga kehilangan genta yang biasa ia gunakan untuk pemujaan. Sidi Mantra mengetahui bahwa anaknya yang telah mengambil genta pemujaannya.

Brahmana ini merasa anaknya pergi ke Gunung Agung untuk meminta bantuan Naga Basuki. Dia pun berangkat menuju Gunung Agung untuk mencari Manik Angkeran. Sesampainya di Gunung Agung, dia melihat Naga Basuki yang berada di luar persembunyiannya.

Bertanyalah Sidi Mantra kepada Sang Naga Basuki dimanakah anaknya berada. Naga Basuki pun menjawab bahwa Manik Angkeran telah menjadi abu dan sudah meninggal. 

Sidi Mantra memohon kepada Naga Basuki supaya anaknya dihidupkan lagi. Naga Basuki menyanggupi permohonan Sidi Mantra tetapi dengan satu syarat Sidi Mantra harus mengembalikan ekor Naga Basuki seperti semula. Dengan kesaktiannya Sidi Manta pun mampu mengembalikan ekor Naga Basuki seperti semula dan Naga menghidupkan kembali Manik Angkeran. 

Sumber: masbrooo.com