Jawa dan Madura Bisa Terhubung Jembatan, Kenapa Jawa-Bali Tidak Boleh? Konon Pulau Dewata Bisa Hancur
Jembatan penghubung Jawa-Bali di Selat Bali tak kunjung dibangun, padahal jaraknya hanya sekitar 5 km.--
RADAR TEGAL - Tidak kunjung dibangunnya Jembatan penghubung Jawa-Bali membuat banyak yang bertanya-tanya. Mereka tak habis pikir, karena ternyata antara Pulau Jawa dan Madura pun bisa tersambung.
Memang jarak antara Pulau Jawa dan Madura hanya sekitar 4,35 kilometer, atau lebih pendek dari Jawa dan Bali yang mencapai kurang lebih 5 kilometer. Tetapi jika dibuat jembatan penghubung Jawa-Bali selisihnya tidak banyak.
Nyatanya hingga kini Jembatan Suramadu, yang menghubungkan antara Surabaya dengan Madura sangat ramai dan banyak potensi-potensi ekonomi kerakyatan yang bisa dimaksimalkan. Bisa jadi hal serupa juga akan terjadi jika ada jembatan penghubung Jawa-Bali.
Sehingga wacana jembatan penghubung Jawa-Bali itu pun hampir selalu mengemuka. Selain akan memudahkan konektivitas kedua pulau, jalur ekonomi maupun pergerakan wisatawan menjadi lebih dinamis.
BACA JUGA:Mitos Jawa-Bali Tak Boleh Terhubung Jembatan Terjawab, Padahal Jawa dan Madura Bisa
Potensi lain Pulau Dewata
Provinsi Bali dikenal juga sebagai Pulau Dewata, yang mempunyai kebudayaan tinggi dan masih terjaga dari generasi ke generasi hingga saat ini. Tidak salah jika kemudian, Bali menjadi destinasi tujuan wisata utama di Tanah Air.
Tak hanya warisan adat istiadat yang tak bisa ditemui di tempat lain, alam Pulau Dewata juga memiliki daya tarik dan keindahan tersendiri. Daya tarik-daya tarik itulah, yang membuat Bali hampir tak pernah sepi dari wisatawan.
Kecuali saat hantaman pandemi Covid-19 yang menyerang hampir semua negara di dunia. Tetapi nyatanya hingga kini, Pulau Dewata kian menunjukkan eksistensinya sebagai lokasi wisata yang memiliki berbagai keunggulan.
Sehingga jika terdapat jembatan penghubung Jawa-Bali akan kian memudahkan wisatawan lokal maupun mancanegara. Saat ini wisatawan yang berangkat dari Pulau Jawa, harus memilih dengan dua moda transportasi.
Yakni menggunakan layanan maskapai penerbangan, atau perjalanan darat dan laut menggunakan berbagai angkutan. Dari sejumlah sumber ternyata banyak alasan mengapa jembatan Jawa-Bali tidak akan pernah terwujud untuk dibangun.
Padahal gagasan pembangunannya sudah muncul sejak tahun 1960-an oleh Prof. Sedyatmo dari Institut Teknologi Bandung (ITB), namun ditolak. Beberapa alasan tersebut utamanya berkaitan dengan mitologi Dahyang Sidhimantra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: