Ada yang Berakhir Manis dan Tragis, Begini Kisah Cinta 5 Pahlawan Indonesia yang Jarang Diketahui
Kisah cinta 5 pahlawan Indonesia yang jarang diketahui-chirpstory.com-
Bahkan, hal-hal sepele seperti membukakan pintu mobil selalu Bung Tomo lakukan dan beliau menyimpan foto istrinya di dompet hingga akhir hayatnya.
Ki Hajar Dewantara berbulan madu di pengasingan
Kisah cinta pahlawan Indonesia berikutnya ini tidak kalah mengharukan. Posisinya saat itu Ki Hajar Dewantara sudah bertunangan dengan Raden Ajeng Sutartinah, ketika Tiga Serangkai diciduk pemerintah Belanda.
Hal ini disebabkan penerbitan sebuah artikel berjudul “Als Ik Een Nederlander was” yang berarti Andai Aku Seorang Belanda.
Seperti yang kita tahu, artikel itu mengandung kritikan terhadap peringatan seabad kemerdekaan Belanda dari Perancis, dengan dana dari tanah jajahan Hindia Belanda.
BACA JUGA:Desa Kutuh Menjadi Desa Terkaya di Indonesia, Kira-Kira Berapa Pendapatannya, Ya?
Oleh sebab itulah Tiga Serangkai yang terdiri dari Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan E.F.E Douwes Dekker diasingkan ke negeri Belanda.
Sutartinah yang setia rela bolak-balik Yogyakarta – Bandung untuk menemani sang tunangan selama persidangan. Keduanya juga saling bertukar pesan melalui sapu tangan.
Jelang keberangkatan ke negeri pengasingan, Ki Hajar Dewantara dan Sutartinah melangsungkan pernikahan.
Kemudian, mereka berbulan madu di tanah pengasihan, yaitu Belanda, di sela-sela aktivitas politik dan perjuangan Tiga Serangkai disana.
Cut Meutia meneruskan wasiat suami untuk berperang hingga akhir hayat
Kisah percintaan pahlawan Indonesia berikutnya yaitu Cut Nyak Meutia dan Teuku Chik Tunong, yang merupakan pasangan yang membuat penjajah gelisah.
Hal ini karena mereka yang hanya berbekal rencong di tangan saat perang gerilya, namun mereka berhasil membuat tentara Belanda ketar-ketir.
Sayangnya, tidak berselang lama Teuku Chik Tunong tertangkap dalam sebuah pertempuran.
Sebelum beliau dieksekusi mati, Teuku Chik Tunong kepada Cut Meutia agar menikah dengan teman seperjuangan mereka, yaitu Pang Nanggroe kemudian melanjutkan perjuangan mereka melawan para penjajah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: