Penjelajah Laut Luas, Ternyata Suku Bajo Jadi Inspirasi Avatar The Way of Water

Penjelajah Laut Luas, Ternyata Suku Bajo Jadi Inspirasi Avatar The Way of Water

--eastjourneymagz.com

RADARTEGAL.DISWAY.ID - Suku Bajo memang ahli dalam menyelam. Namun, siapa sangka suku penjelajah laut luas ini jadi inspirasi film Avatar.

Film Avatar The Way of Water sendiri menceritakan tentang suku Metkayina yang menjadi penguasa lautan. Hal yang sama juga berlaku bagi suku Bajo yang terkenal akan kedekatannya dengan kehidupan laut. 

BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Lamalera, Pemburu Paus Paling Tangguh di Dunia

Suku Bajo dikenal sebagai penyelam, pengembara, dan penjelajah lautan yang sangat ulung. Orang Bajo berlayar dari satu titik ke titik lain menyusuri lautan. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu suku di Indonesia. Melansir dari kanal youtube Jelajah Bumi, berikut informasi mengenai suku Bajo yang terkenal sebagai penyelam ulung. 

BACA JUGA:5 Fakta Unik Suku Mentawai, Suku Tertua di Indonesia dengan Tatonya yang Khas

Asal usul persebaran suku Bajo

Meski asal usulnya belum jelas secara pasti, tapi orang-orang suku ini bisa tersebar di banyak tempat. Tak hanya di Indonesia, tapi juga ada yang bermukim di Perairan Sabah Malaysia serta Tawi-Tawi dan Mindanou di Filipina.

Mereka sejak berabad-abad hidup di lautan secara nomaden. Banyak yang menganggap asal usul orang Bajo dari Semenanjung Malaka, lalu bermigrasi ke berbagai penjuru Nusantara.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa mereka berasal dari Sulawesi Selatan dan menyebar ke wilayah lainnya. Rekam jejak orang Bajo memang belum terdeteksi secara pasti, tapi masih bisa ditelusuri dari hubungannya dengan beberapa kerajaan di nusantara, seperti Kerajaan Malaka, Luwu Siang, Makassar, dan Bone.

BACA JUGA:10 Keunikan Suku Osing di Banyuwangi, Miliki Tradisi Jemur Kasur dan Bersih Desa

Kegiatan sehari-hari suku penjelajah laut

Orang-orang Bajo menggunakan perahu sebagai transportasi untuk kegiatan sehari-hari mereka. Perahu-perahu biasanya terparkir di pelataran atau di bawah rumah mereka. 

Sebagai nelayan, mereka mencari ikan dengan cara-cara tradisional, seperti memancing dengan kail, menjaring, dan juga memanah sembari menyelam. Hasil tangkapan akan mereka jual pada masyarakat di sekitar pesisir atau pulau terdekat.

Sumber: https://youtu.be/lyxhiyr0g48