Suku Ini Lakukan Hal Tidak Terduga saat Berduka, Kamu Pasti Tidak Akan Pernah Menyangka!

Suku Ini Lakukan Hal Tidak Terduga saat Berduka, Kamu Pasti Tidak Akan Pernah Menyangka!

Tradisi memotong jari-National Geographic-National Geographic

RADARTEGAL.DISWAY – Indonesia terkenal dengan kekayaan suku, budaya, dan tradisi. Keanekaragaman tersebut termasuk pada tradisi tidak biasa dari Suku Dani di Papua.

Suku Dani merupakan suku yang mendiami wilayah lembah Baliem Pegunungan Tengah Papua. Suku ini tersebar pada Kabupaten Jayawijaya dan sebagian di Kabupaten Puncak Jaya.

Melansir dari National Geographi, suku yang berasal dari Papua ini memiliki sebuah tradisi yang cukup ekstrem, yakni tradisi Iki Palek.

BACA JUGA:6 Desa Terkaya di Indonesia, Ada yang Pendapatannya Sampai 140 Miliar Pertahun!

Mengenal Tradisi Iki Palek

Iki Palek merupakan tradisi memotong jari yang dilakukan saat anggota keluarga/kerabat meninggal dunia. Terdengar sangat mengerikan bagi penduduk luar, tetapi bagi suku Dani tradisi ini termasuk ke dalam perayaan wajib saat kematian.

Kehilangan keluarga dan orang tercinta meninggalkan duka yang mendalam bagi orang-orang yang mencintainya. Bagi masyarakat Dani, memotong jari menjadi salah satu mengekspresikan kesedihan.

Menurut Suku Dani, menangis sebagai bentuk kesedihan tidaklah cukup.  Oleh karena itu suku ini memotong jari mereka untuk menggambarkan perasaan sakit dari hati dan jiwa yang hancur karena ditinggal pergi orang tercinta.

Makna Kematian yang Dalam

Suku Dani merupakan suku yang menjunjung persatuan dan kebersamaan. Hubungan kekeluargaan adalah bagian utama dan menjadi susunan dasar yang sangat penting.

Sehingga, kematian keluarga dan kerabat terdekat diibaratkan seperti separuh hidup mereka direnggut. Orang-orang suku Dani juga maleksanakan tradisi memotong jari ini secara sadar.

Kematian yang maknanya sangat dalam, diibaratkan jari yang terpotong merupakan simbol atas perasaan duka sekaligus penghargaan untuk orang tercinta yang telah meninggal.

Tradisi Iki Palek pada awalnya hanya kaum perempuan yang melakukan. Namun, lama-kelamaan kaum pria juga ikut memotong jarinya sebagai ekspresi jiwa dan hati yang tercabik-cabik terluka.

BACA JUGA:Ini 5 Desa Tertinggi di Indonesia, Sebagian Besar Ada di Pulau Jawa, Loh

Lambang Jari sebagai Persatuan

Jari menurut orang-orang Dani merupakan representasi keluarga dan kesatuan. Bagi mereka, walaupun hanya terdapat ibu jari, tetap representasi dari keluarga.

Maka dari itu, saat anggota keluarga pergi, satu jari dipotong sebagai unsur dari kebersamaan yang telah lenyap. Selain itu, tetesan darah dan luka yang tertinggal adalah lambang dukacita.

Setelah luka-luka pada potongan di jari-jari tersebut sembuh, maka masa berduka pun sudah berakhir.

Pelaksanaan Tradisi Iki Palek

Saat melakukan tradisi ini, masyarakat Dani tidak memiliki aturan khusus dalam pakaian maupun perkakas yang digunakan. Hal terpenting adalah jarinya dapat terpotong.

Jari tangan yang terpotong pada Suku Dani melambangkan jumlah dari kehilangan dan kematian yang mereka alami. Perkakas yang digunakan dapat berupa kapak yang terbuat dari batu keras, maupun bambu runcing.

Setelah jari terpotong, mereka menggunakan obat-obatan tradisional dan mengikatnya pada luka agar pendarahan berhenti.

Tradisi Iki Palek hingga saat ini masih ada yang melakukan, tetapi juga mulai ditinggalkan. Generasi muda Suku Dani yang melek pendidikan juga mengubah cara pandang terkait tradisi memotong tangan tersebut. ***

Sumber: national geographic