Lanjutkan Thudong, Biksu Thailand Tetap Akrab Meski Komunikasi Harus Lewat Penerjemah

Lanjutkan Thudong, Biksu Thailand Tetap Akrab Meski Komunikasi Harus Lewat Penerjemah

Biksu Thailand--

BATANG, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Perjalanan para biksu Thailand berjalan kaki (thudong) menuju ke Candi Borobudur masih berlanjut. Kali ini, mereka sudah sampai di wilayah Kecamatan Gringsing, Sabtu, 27 Mei 2023 sekitar pukul 06.30 WIB. 

Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh lintas agama dan ormas ikut menyambut dan terlihat akrab meskipun saat berkomunikasi harus lewat penerjemah. 

Camat Gringsing Adhi Bhaskoro berusaha maksimal menyambut rombongan biksu ini karena Gringsing merupakan wilayah batas Kabupaten Batang dengan Kabupaten Kendal. 

“Mereka adalah tamu negara yang harus kita hormati dan sambut dengan baik. Kami salut dengan masyarakat Gringsing yang antusias menyambut para Bikkhu. Bahkan di Desa Kutosari ada warga yang memberi madu kepada Bikkhu,” ujarnya. 

Rombongan secara resmi diterima Muspika Kecamatan Gringsing dari Kecamatan Limpung. Penerimaan dan penyambutan dilakukan di Jalan Raya Pantura Desa Surodadi yang dipenuhi warga yang ingin melihat. 

BACA JUGA:Biksu Thailand Disambut Hadroh, Netizen Terbelah: Kayane Wis Berlebihan

Rombongan biksu Thailand kemudian menyusuri jalan pantura didampingi Muspika Kecamatan Gringsing dan simpatisan yang ikut mengiringi. Sepanjang jalan ribuan warga menyambut sebagai perwujudan toleransi. 

Di kantor Kecamatan Gringsing rombongan berkenan singgah untuk istirahat dan dijamu makan pagi. 

Meskipun tidak masuk daftar acara tapi rombongan biksu tetap mau singgah. Keramahan dan sambutan hangat warga Kecamatan Gringsing berhasil menarik simpati para Bikkhu. 

Menurut Prabu Diaz yang bertindak sebagai penanggungjawab Thudong menjelaskan, rombongan inti terdiri dari 32 biksu Thailand, 1 anggota wanita dari Thailand dan 1 anggota dari Indonesia. 

“Pencetus Thudong ini adalah Bante Wawan dari Cirebon. Tidak mudah melakukan Thudong karena harus melewati dan butuh ijin beberapa negara. Tapi berkat restu Tuhan Yang Maha Esa ritual ini bisa berlangsung lancar tanpa kendala,” kata Prabu Diaz. 

BACA JUGA:Biksu Thailand Menangis saat Masuk Tegal, Ternyata Ini Alasannya

Menurut panglima Macan Putih Kasultanan Cirebon ini, sambutan masyarakat Indonesia sangat ramah dan hangat meskipun berbeda keyakinan. 

Setelah istirahat, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Kendal. Saat keluar dari kantor Kecamatan Gringsing terlihat pemandangan yang mengharukan di mana salah satu biksu digandeng oleh Camat Gringsing, tokoh agama Habib Taufik dan Ketua MUI Abu Amar. 

Sumber: