Penilaian Akhir SMP di Kabupaten Dinilai Kurang Serius, Dewan Pendidikan: Tidak Seserius UN

Penilaian Akhir SMP di Kabupaten Dinilai Kurang Serius, Dewan Pendidikan: Tidak Seserius UN

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal Dr Saefudin-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID- Penilaian Akhir Sumatif (PAS) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tegal dinilai kurang serius. Untuk persiapannya, tidak seperti menghadapi Ujian Nasional (UN).

Hal ini berdasarkan pengamatan Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal.

“Hasil pengamatan melalui monitoring Dewan Pendidikan ke beberapa sekolah saat penyelenggara PAS SMP, tidak se-serius UN. Ini dirasakan juga oleh beberapa guru dan kepala sekolah,” kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal Dr Saefudin yang juga rektor IBN Tegal, Selasa, 16 Mei 2023. 

Menurutnya, perbedaan yang mencolok adalah persiapan peserta, keterlibatan orang tua, dan intervensi kepala sekolah serta guru.

BACA JUGA: Hari Jadi ke-422, Bupati Tegal Umi Azizah Serahkan Tombak Kyai Plered

Dia mencontohkan, semangat orang tua atau wali murid menambah jam belajar untuk pendalaman ke lembaga bimbingan belajar mapel UN, juga dinilai kurang. Intervensi kepala sekolah dan guru untuk berlomba-lomba meraih peringkat sepuluh besar juga dirasakan menurun. 

“Dulu ketika evaluasi akhir pengajaran di sekolah dengan kebijakan UN, hampir setiap satuan pendidikan mengadakan ikhtiar batin melalui doa bersama atau istighosah dan upaya-upaya spiritualis lainnya. Saat ini, hampir tidak ada sekolah yang melakukan itu,” ujarnya. 

Dr Saefudin menegaskan, jika hal ini tidak disikapi dengan serius akan menjadi preseden buruk terhadap kualitas pendidikan di Kabupaten Tegal.

Peringkat akumulasi kualitas pendidikan Kabupaten Tegal pada 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang sudah mulai naik beberapa tahun terakhir ini, tidak mustahil akan mengalami penurunan kembali.

BACA JUGA: Jalan Kabupaten Tegal Rusak Parah, Warga Mulyoharjo Ramai-ramai Demo

Dewan Pendidikan terus akan memonitor dan mendampingi kepala sekolah dan guru untuk tetap semangat meningkatkan kualitas dan pengajaran pada peserta didik. 

“Perubahan kebijakan dan istilah pada evaluasi akhir satuan pendidikan, tidak mengurangi semangat tenaga pendidik dan kepala sekolah dalam menentukan garis tangan kesuksesan anak-anak didik untuk masa depan mereka,” pungkasnya. ***

Sumber: