Baru Tiba 1 Jam Usai Perjalanan Mudik, Warga Pakembaran Slawi Dibunuh Keponakan Sendiri

Baru Tiba 1 Jam Usai Perjalanan Mudik, Warga Pakembaran Slawi Dibunuh Keponakan Sendiri

Kasatreskrim Polres Tegal AKP Vonny Fariezky. -Hermas Purwadi-

SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Nasib malang dialami pria yang baru saja tiba di kampung halamannya usai melakukan perjalanan mudik dari Jakarta.

Pria bernama Wahyono (32), warga Desa Pakembaran, Slawi, Kabupaten Tegal itu, meninggal dunia setelah ditusuk oleh keponakannya sendiri.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin 17 April 2023 pada pukul 05.30 WIB di dapur rumah kediaman Aprilia Rosi Putro (23), pelaku penusukan.

Ayah pelaku, Rosichin mengatakan bahwa sebetulnya dirinya yang menjadi sasaran dari pelaku yang merupakan anak kandungnya.

BACA JUGA:Polres Pemalang Musnahkan 3.535 Botol Miras dan 250 Knalpot Brong Sitaan KRYD

Namun, dirinya sempat melarikan diri karena ketakutan lantaran sikap anaknya yang mengancam ingin membunuhnya.

"Saya lari dari habis subuh sampai jam setengah 8 pagi. Tahu-tahu adik saya yang baru pulang mudik dari Jakarta menjadi sasarannya. Bahkan saya sendiri belum bertemu dia," ungkapnya.

Rosichin menyebut bahwa korban ditusuk sebanyak 4 kali dibagian sebelah dada menggunakan pisau yang ada di dapur rumah.

"Korban memang baru saja 1 jam pulang ke rumah dan saya waktu itu tidak berani masuk rumah karena anak saya yang sedang ngamuk," jelasnya.

BACA JUGA:Amankan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023, Polres Pemalang Siagakan 838 Personel

Peristiwa itu bermula ketika pelaku meminta untuk dibelikan motor oleh bapaknya. Namun, karena bapaknya tidak memiliki uang dan tidak bisa membelikannya, akhirnya pelaku mengamuk dan mengancam ingin membunuh bapaknya.

"Anak saya memang sempat sarafnya kena dan kemarin hasil penjualan rumah sebesar Rp40 juta diminta dia untuk dibelikan motor. Padahal, hasil pembayaran baru setengah dan sudah dibelikan material untuk pembangunan. Namun, anak saya tidak mau tahu yang kemudian ngamuk-ngamuk," terangnya.

Akhirnya, lanjut Rosichin, dirinya diancam untuk dibunuh oleh pelaku. Karena ketakutan, Rosichin pun lari dan bersembunyi di luar rumah.

Dalam waktu yang bersamaan, datanglah paman korban yang baru pulang mudik dari Jakarta.

Sumber: