Pengamat: Desa Kambangan Tegal Kerap Jadi Arena Tawuran antar Pelajar

Pengamat: Desa Kambangan Tegal Kerap Jadi Arena Tawuran antar Pelajar

Pengamat Pendidikan yang juga Rektor IBN Kabupaten Tegal, Dr Saefudin berkomentar soal aksi kekerasan pelajar yang makin marak.-Yeri Noveli-

LEBAKSIU, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Desa Kambangan, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal kerap dijadikan tempat atau arena tawuran para pelajar. Tepatnya di sebelah timur Lapangan Sepakbola Desa Kambangan.

"Di situ kalau siang sepi. Karena jauh dari permukiman warga," kata pengamat pendidikan yang juga Rektor Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal, Dr Saefudin.

Menurutnya, ancaman bagi para remaja dan masyarakat Kabupaten Tegal tidak hanya aksi tawuran di siang hari. Tapi juga perang sarung yang kerap dilakukan pada malam hari.

Dia menduga, mereka memiliki sebuah grup di media sosial seperti facebook atau lainnya. Sepertinya, sebelum tawuran, mereka lebih dulu saling ejek dan membuat perjanjian untuk tawuran.

BACA JUGA:Marak Tawuran Pelajar dan Perang Sarung, Kabupaten Tegal Butuh Satgas Anti Kekerasan Pelajar

"Mereka biasanya memilih tempat yang sepi. Seperti di Kambangan dan Jalingkos," ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Saefudin menyarankan supaya Hansip di tiap desa diberdayakan. Selain itu, Pos Kamling di tiap RT juga diaktifkan kembali.

Setidaknya Hansip bisa menjegal jika ada remaja yang bergerombol atau melakukan aksi tawuran di desa.

BACA JUGA:Kecamatan di Kabupaten Tegal Diminta Memetakan Lokasi Tawuran antar Pelajar

"Para bapak-bapak ronda juga bisa mencegah jika ada remaja yang hendak perang sarung. Karena perang sarung biasanya terjadi kalau malam hari," imbuhnya. *

Sumber: