Kades Se-Indonesia Serukan Perjuangan dan Satukan Visi Misi di Guci Tegal
Sejumlah kades dari berbagai daerah di Indonesia melakukan silahturahmi untuk menyatukan visi misi di Guci, Bumijawa, Kabupaten Tegal.-Yeri Noveli-
BUMIJAWA, RADARTEGAL.COM - Ribuan kepala desa (Kades) yang tergabung dalam Kades Indonesia Bersatu (KIB) menyerukan perjuangan dan satukan visi misi. Pernyataan sikap itu disampaikan oleh sejumlah perwakilan KIB dari berbagai daerah di Indonesia.
Di antaranya Paradi Nusantara Dimyati, Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) Irawadi dan Pradja Kabupaten Tegal H Mu’min dan Mulyono.
Kegiatan yang mengusung tema Meneguhkan Kedaulatan Desa Demi Kesejahteraan Rakyat dan Kejayaan Indonesia itu, dipusatkan di Guci Ashafana, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jumat siang 17 Februari 2023.
Ketua KIB, Pandoyo, menjelaskan kegiatan ini diadakan setelah sebelumnya para Kades berjuang bersama menyampaikan aksi damai di Jakarta pada 17 Januari 2023 lalu.
BACA JUGA:Minimalisir Kerawanan Kamtibmas Kapolres Tegal Sambangi Ruko Slawi
Tapi karena masih banyak pemahaman yang kurang pas dari masyarakat maupun stakeholder terkait aksi tersebut, maka para kades berkumpul dan menyelenggarakan silaturahmi KIB.
"Inti perjuangan dari teman-teman kepala desa, yaitu bagaimana kedaulatan desa bisa dipulihkan secara penuh, sehingga pemerintah desa dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat, memuliakan, dan memajukan desa," ungkap Pandoyo.
Pandoyo menyebut, ada 14 daftar inventarisir masalah yang diperjuangkan oleh kepala desa dan salah satunya mengenai Dana Desa (DD).
Menurut Pandoyo, sampai saat ini nominal DD baru sekitar 1,7 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
BACA JUGA:Perajin Sendal dari Limbah Kulit di Jepara Kebanjiran Order Setelah Dipromosikan Lapak Ganjar
Sedangkan harapan dari kades, besaran DD kurang lebih sekitar 3 sampai 5 persen dari APBN.
Tujuannya, agar program pembangunan dan pelaksanaan pemerintahan di desa bisa berjalan lebih optimal.
"Intinya teman-teman (kades) ingin apa yang diperjuangkan bisa tersosialisasikan secara menyeluruh, agar masyarakat tidak salah menilai gerakan kami," tegas Pandoyo.
Sosialisasi perlu dilakukan, karena Pandoyo menilai yang muncul ke publik seolah-olah kades itu rakus ingin menjabat seumur hidup, sembilan tahun, dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: