Bencana Tanah Bergerak Kian Parah, 185 Rumah Warga Sridadi Rusak, BPBD: Lokasi Tidak Layak Hunian

Bencana Tanah Bergerak Kian Parah, 185 Rumah Warga Sridadi Rusak, BPBD: Lokasi Tidak Layak Hunian

Ratusan rumah di tiga pedukuhan Desa Sridadi Kecamatan Sirampog rusak akibat bencana tanah bergerak.-Teguh Supriyanto-

SIRAMPOG, radartegal.com - Bencana alam tanah bergerak Desa Sridadi Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes semakin parah.

Akibatnya ratusan rumah warga di tiga pedukuhan rusak. Tanah bergerak juga merusak bangunan SD Negeri 01 Sridadi, jalan provinsi ruas Bumiayu-Tuwel di wilayah Desa Sridadi dan juga jalan desa Dukuh Karanganyar-Dukuh Legok.

Kepala Desa Sridadi Sudiryo mengatakan, bencana alam tanah bergerak yang melanda desanya semakin intens sejak Kamis 20 Oktober 2022.

Kondisi permukiman warga terdampak berada di Dukuh Karanganyar, Karanggondan serta Dukuh Pengasinan.

BACA JUGA:Musim Hujan Datang, PMI Kencangkan Ikat Pinggang, 15 Personel Dilatih Penyelamatan Air

"Sebelumnya memang telah terjadi pergerakan tanah, namun semenjak intensitas hujan meningkat, maka pergerakan tanah semakin parah. Sehingga selain jumlah rumah terdampak yang bertambah, kerusakan juga berdampak pada badan jalan," ungkap Sudiryo, Minggu 23 Oktober 2022.

Dikatakan, pergerakan tanah juga menyebabkan kerusakan parah jalan provinsi ruas Bumiayu-Tuwel di Dukuh Karanganyar. Kondisinya sangat membahayakan bagi pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat.

"Badan jalan amblas, kedalaman terus bertambah setiap harinya," kata Diryo.

BACA JUGA:Lakukan Longmarch 500 Meter, Warga Nahdliyin Siap Mati untuk NKRI

Kerusakan cukup parah, lanjut Kades, juga terjadi pada bangunan SD Negeri Sridadi 01 yang berada di Dukuh Karanggondang.

"Untuk permukiman warga, sampai dengan kemarin terdapat sebanyak 185 unit rumah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat," terangnya.

Namun demikian, belum ada warga yang mengungsi. Mereka masih bertahan di rumah-rumah, karena menganggap masih aman. 

Relawan tetap memberikan sosialisasi kepada warga, terutama pada penghuni rumah yang sudah rusak akibat dampak pergerakan tanah.

BACA JUGA:Peringati Hari Santri, Bupati Tegal: HSN Bukan Semata Milik Para Santri, Tapi Milik Bangsa Indonesia

Sumber: