Makam Pelaku Pengeroyokan Driver Ojol di Semarang Dibongkar, Polisi Lakukan Otopsi Jenazah

Makam Pelaku Pengeroyokan Driver Ojol di Semarang Dibongkar, Polisi Lakukan Otopsi Jenazah

Tim DVI Polda Jawa Tengah dan Inafis Polrestabes Semarang melakukan autopsi terhadap jenazah Kukuh Panggayuh Utomo.-Nur Kholid MS-Radar Pekalongan

KENDAL, radartegal.com - Kasus pemukulan seorang driver ojek online (ojol) di sebuah SPBU di kawasan Pedurungan Kota Semarang berbuntut panjang. 

Pasalnya, pelaku pemukulan yang diketahui seorang tukang parkir di Tlogosari, Kukuh Panggayuh Utomo, akhirnya dikeroyok puluhan driver ojol hingga tewas pada Sabtu 24 September 2022 malam.

Kukuh yang ternyata warga asli Boja, Kendal, pun telah dimakamkan keluarganya di pemakaman Kyai Genthawur Boja, pada Senin 26 September 2022. 

Namun atas permintaan pihak keluarga korban, Selasa 27 September 2022, makam tersebut kembali dibongkar untuk kepentingan proses otopsi oleh Tim DVI Polda Jawa Tengah dan Inafis Polrestabes Semarang.

BACA JUGA:Driver Ojol di Semarang Pukul dan Injak-injak Pelaku Pengeroyokan Rekan Seprofesinya hingga Meninggal

Otopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya Kukuh.

Kapolsek Pedurungan, Kompol Dina Novita mengungkapkan, otopsi ini dilakukan untuk kepentingan penyelidikan dan mengetahui secara pasti penyebab kematian korban. 

"Ini untuk kepentingan penyidikan. Guna mengetahui penyebab kematiannya. Korban sendiri dimakamkan hari Senin dan otopsi dari tim Dokkes Polda Jateng dipimpin langsung oleh Dokter Hastry," katanya.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya telah menangkap 3 pelaku penganiayaan dan akan terus bertambah sesuai perkembangan penyelidikan. 

BACA JUGA:Yang Lain Persiapkan Fisik dan Teknik, Persibat Batang Justru Bermujahadah Sebelum Arungi Liga 3 Indonesia

Sementara itu keluarga korban berharap hukum ditegakkan seadil-adilnya. Adanya otopsi ini semakin mempermudah polisi segera menangkap para pelaku penganiayaan  

"Ini permintaan keluarga dan didukung dari kepolisian karena keluarga merasa kok ini dimassa, ya maksudnya kok main hakim sendiri," kata Budiastuti, ibu korban. (*)

Sumber: radar pekalongan